Massa yang marah dalam dua hari terakhir melakukan penjarahan di pusat-pusat perbelanjaan di Philadelphia.
Malam kedua penjarahan terjadi di Philadelphia pada Selasa (27/10/2020) waktu setempat di tengah protes di sana dan di Washington DC dan New York City atas kematian dua pria kulit hitam.
Walter Wallace Jr. (27), tewas sehari sebelumnya ketika polisi Philadelphia menembakinya, dikutip Daily Mail, Rabu (28/10/2020).
Keluarganya telah memanggil ambulans untuk membantunya mengatasi krisis kesehatan mental, bukan untuk intervensi polisi, kata pengacara mereka, Selasa.
Warga kulit hitam lainnya, Karon Hylton (20) juga meninggal pada Senin setelah menabrak mobil saat ia dikejar dengan skuter revel oleh polisi di DC.
Baca: Demonstrasi di AS Belum Usai, Donald Trump Ancam Serius Kerahkan Militer Demi Hentikan Kerusuhan
Gambar-gambar dari kedua kota pada Selasa menunjukkan kerusuhan yang terus berlanjut pascapenembakan itu .
Masalah juga berkobar di New York City, di mana sebuah mobil difilmkan sedang melaju ke barisan polisi.
Dua kematian ini merupakan yang terbaru dari serangkaian pembunuhan polisi terhadap pria dan wanita kulit hitam di seluruh Amerika dalam beberapa bulan terakhir.
Gambar dari Philadelphia menunjukkan toko-toko di kota yang dijarah.
Baca: FAKTA-fakta Foto Viral Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Demo Rusuh di AS: Trump Dibawa ke Bunker
Sebuah kerumunan besar yang diperkirakan 1.000an orang menjarah bisnis di daerah Castor dan Aramingo.
Polisi kemudian mendesak penduduk di seluruh wilayah untuk tinggal di dalam rumah mereka.
Kantor Manajemen Darurat Philadelphia juga men-tweet memperingatkan warga agar waspada di sejumlah distrik.
Warga diminta tetap di dalam rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Sejumlah distrik di Philadelphia mengalami demonstrasi yang meluas dan berubah menjadi kekerasan dan penjarahan.
Juru bicara Garda Nasional Pennsylvania telah mengatakan kepada The Inquirer bahwa ratusan petugas akan tiba di kota dalam waktu 24 hingga 48 jam untuk membantu keamanan.
Korban tewas, Wallace, dalam sebuah video yang diposting di media sosial, sebelum ditembak saat aksi kian memanas.
Para saksi mengeluhkan bahwa polisi melepaskan tembakan berlebihan.
Polisi mengatakan Wallace sedang memegang pisau dan mengabaikan perintah untuk menjatuhkan senjata sebelum petugas melepaskan tembakan.
Tetapi orang tuanya mengatakan petugas tahu bahwa putra mereka mengalami krisis kesehatan mental.