Mahasiswa UGM Sebut Dipaksa Mengaku Provokator, Kapolresta Yogyakarta: Sudah Bukan Zamannya

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MPBI memadati depan DPRD DIY, Malioboro Yogyakarta

Ia menyusul kawan lain yang sudah jalan dari bundaran UGM menggunakan sepeda motor.

ARN membawa dua kardus air minum yang akan dibagikan kepada rekannya.

Kemudian ia pun bergabung di barisan depan bersama teman lainnya saat aksi demo.

Sewaktu tiba di depan Gedung DPRD, demo sempat ricuh karena disusupi oleh seorang provokator.

“Empat personel diganggu massa, saya yakin anak SMA atau SMK. Satu personel terprovokasi, kebetulan posisi saya pas di belakang personel itu. Mulai bentrok dan ricuh, saya ikut mundur bersama polisi, saya masuk ke aula DPRD,” kata ARN.

Baca: Dosen Jadi Korban Salah Tangkap saat Demo Tolak Omnibus Law, Dipukuli dan Diinjak hingga Babak Belur

Baca: Dosen Jadi Korban Salah Tangkap dan Dipukuli, Akademisi UMI Makassar Kecam Tindakan Aparat Polisi

 

Saat berlindung, ARN didatangi oleh salah satu aparat dan mulai diinterogasi.

Tak lama kemudian, dia dibawa bersama demonstran lainnya.

ARN dibawa ke lantai atas Gedung DPRD untuk diinterogasi lebih lanjut sambil dipukul.

Ponsel ARN kemudian disita.

Dari situlah, lanjut ARN, dirinya dipaksa untuk mengakui sebagai provokator dalam aksi demo tolak UU Cipta Kerja di Malioboro pada Kamis (8/10/2020).

Pasalnya, petugas polisi melihat isi pesan percakapan soal demo dari ponselnya.

"Mereka anggap chat saya dengan mahasiswi ini untuk provokasi demo Gedung DPRD jadi ricuh,” kata ARN.

Setelah itu, ARN sempat dirawat di rumah sakit.

Bahkan Direktur Kemahasiswaan UGM Suharyadi disebut sempat menjenguk ARN di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta, Jumat (9/10/2020)

Saat itu, selang infus dan oksigen masih terpasang di tubuh ARN.

Dirinya mengaku masih merasa sesak napas akibat tendangan. Wajahnya juga lebam karena terkena pukulan.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa UGM Mengaku Dipukul dan Dipaksa Mengaku sebagai Provokator"



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer