Swan yang bingung kemudian mengklarifikasi, bahwa hal yang dia tanyakan adalah kematian berdasarkan proporsi populasi, bukan dari proporsi kasus.
"Di situlah AS terkena dampak yang parah. Lebih parah daripada Korea Selatan, Jerman, dan yang lain," tutur Swan dalam wawancaranya.
Trump pernagh menyebut virus corona sebagai Virus China, saat Covid-19 menyebar semakin luas ke seluruh dunia.
"AS akan secara penuh mendukung industri, seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang terdampak oleh Chinese Virus ini," kata dia dilansir BBC Selasa (17/3/2020).
Juru bicara kementerian Luar Negeri China Geng Shuang lantas mengatakan ucapan Trump jelas-jelas merupakan stigmatisasi terhadap negaranya.
"Kami mendesak kepada pemerintah AS untuk memperbaiki kesalahan ini dan berhenti memberi tuduhan tak berdasar kepada kami."
Suami Melania Trump itu pada Selasa (31/3/2020) mengatakan, risiko virus corona lebih buruk daripada flu biasa.
Secara tidak langsung, Trump "menjilat ludahnya sendiri".
Padahal sebelumnya, Trump mengatakan bahwa negara harus membiarkan laju virus corona, seperti layaknya flu musiman.
"Biarlah, jangan lakukan apa pun, anggap itu (virus corona) sebagai flu," kata orang-orang itu menurut Trump.
Kini Trump mengatakan, "Itu bukan flu. Itu (virus corona) ganas."
Terkait keterlambatan AS menangani kasus virus corona, Presiden Donald Trump justru menyalahkan Barack Obama, terkait kebijakan dalam pengujian di laboratorium.
"Pemerintahan Obama membuat kebijakan pengujian yang ternyata sangat merugikan apa yang kami lakukan.
"Dan kami mencabut kebijakan itu beberapa hari yang lalu, sehingga pengujian dapat dilakukan dengan cara yang jauh lebih akurat dan cepat" kata Trump dalam sambutan di pertemuan dengan para petinggi maskapai, Rabu (4/3/2020).
Baca: Donald Trump Kena Covid-19, Tambah Daftar Presiden Positif Setelah Remehkan Corona, Dollar AS Kuat
Namun demikian, Trump tidak menjelaskan secara rinci kebijakan apa yang dibuat oleh Obama.
Salah satu ucapan yang paling kontroversial dari Trump adalah usulan suntuk disinfektan dalam mengobati Covid-19.