Dia menilai korban salah karena keluar tanpa didampingi laki-laki dan juga kehabisan bahan bakar.
Pernyataannya ini berujung tuntutan dari aktivis HAM setempat.
Kasus pemerkosaan berkelompok jarang terjadi di Pakistan, meskipun pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan sering dilaporkan.
Merespons insiden ini, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan agar hukuman kebiri kimiawi diberikan bagi pelaku.
Baca: Xanana Gusmao Pesimis Timor Leste Bisa Bertahan dari Kemiskinan, Sebut 10 Tahun Lagi Akan Mati
Penerapan 'hukuman berat' dipercaya Khan manjur membuat pelaku jera.
Seperti diketahui kasus perkosaan berkelompok sedang menjadi topik utama pembahasan di negara mayoritas Islam tersebut.
Laporan media lokal menyebut publik Pakistan geram atas perkosaan berkelompok ini.
Imran turut menyerukan dijatuhkannya hukuman berat bagi pelaku kekerasan seksual.
Perdana menteri Khan sempat mengatakan agar para pemerkosa digantung di lokasi kejadian secara langsung.
Kendati demikian, Khan menyadari negaranya akan dihukum Uni Eropa bila melegalkan hukuman semacam itu.
Sehingga ia menyarankan agar diadakan hukuman kebiri kimiawi.
"Cara pembunuhan yang perlu dinilai: Tingkat pertama, kedua dan ketiga. Ini juga harus dinilai, dan untuk tingkat pertama (kejahatan seks) harus ada pengebirian," ujar Khan.
Baca: Nikmati Suasana Pantai dengan Sebotol Vodka, Pria Mabuk Ini Kencing dan Nangis di Depan Pengunjung