Insiden perkosaan paling kejam di Pakistan itu menimpa seorang wanita yang sedang dalam kesusahan.
Diketahui wanita malang tersebut sempat diseret paksa dari mobilnya yang mogok.
Meski berontak, wanita itu tidak bisa melakukan apapun karena ditodong dengan senjata.
Mirisnya, wanita ini diperkosa di depan kedua anaknya.
Insiden ini terjadi saat ia sedang mengemudi di jalan raya dekat Lahore namun kehabisan bensin dan mobilnya mogok.
Baca: Xanana Gusmao Pesimis Timor Leste Bisa Bertahan dari Kemiskinan, Sebut 10 Tahun Lagi Akan Mati
Tahu ada gerombolan pria yang datang dan berniat jahat padanya, dia mengunci pintu mobilnya dan meminta pertolongan.
Nahasnya sekelompok pria memecahkan jendela mobil dan menyeret wanita itu keluar.
Setelah selesai memperkosa, wanita itu juga dirampok.
Sampai berita ini diturunkan, polisi sudah menangkap 15 pria, namun mereka mengaku tidak terlibat dalam perkosaan.
Baca: Nikmati Suasana Pantai dengan Sebotol Vodka, Pria Mabuk Ini Kencing dan Nangis di Depan Pengunjung
Berdasarkan penyelidikan, polisi menetapkan dua tersangka utama perkosaan, yakni Shafqat Ali dan Abid Malhi.
Salah satu pelaku, Shafqat mengakui perbuatannya mengacu atas sidik jarinya yang ditemukan di TKP.
Shafqat Ali ditahan selama penggerebekan polisi di desa asalnya di Punjab.
Otoritas Punjab, Uzman Buzdar mengatakan pengejaran sedang dilakukan untuk menangkap Malhi.
Kasus perkosaan ini menyebabkan publik Pakistan marah.
Baca: Organ Vital Ladyboy Thailand Ini Hancur Setelah Operasi Kelamin, Muncul Bau Menyengat dan Nanah
Menurut laporan media lokal, serangan seksual kerap dianggap biasa dan kasus pemerkosaan jarang dituntut.
Mirisnya, kepala polisi Lahore Umar Sheikh justru menyalahkan wanita korban perkosaan tersebut.
Dia menilai korban salah karena keluar tanpa didampingi laki-laki dan juga kehabisan bahan bakar.
Pernyataannya ini berujung tuntutan dari aktivis HAM setempat.
Kasus pemerkosaan berkelompok jarang terjadi di Pakistan, meskipun pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan sering dilaporkan.
Merespons insiden ini, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan agar hukuman kebiri kimiawi diberikan bagi pelaku.
Baca: Xanana Gusmao Pesimis Timor Leste Bisa Bertahan dari Kemiskinan, Sebut 10 Tahun Lagi Akan Mati
Penerapan 'hukuman berat' dipercaya Khan manjur membuat pelaku jera.
Seperti diketahui kasus perkosaan berkelompok sedang menjadi topik utama pembahasan di negara mayoritas Islam tersebut.
Laporan media lokal menyebut publik Pakistan geram atas perkosaan berkelompok ini.
Imran turut menyerukan dijatuhkannya hukuman berat bagi pelaku kekerasan seksual.
Perdana menteri Khan sempat mengatakan agar para pemerkosa digantung di lokasi kejadian secara langsung.
Kendati demikian, Khan menyadari negaranya akan dihukum Uni Eropa bila melegalkan hukuman semacam itu.
Sehingga ia menyarankan agar diadakan hukuman kebiri kimiawi.
"Cara pembunuhan yang perlu dinilai: Tingkat pertama, kedua dan ketiga. Ini juga harus dinilai, dan untuk tingkat pertama (kejahatan seks) harus ada pengebirian," ujar Khan.
Baca: Nikmati Suasana Pantai dengan Sebotol Vodka, Pria Mabuk Ini Kencing dan Nangis di Depan Pengunjung