Donald Trump: AS Siap Membantu Menyelesaikan Konflik Antara India dan China

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih, Washington D.C, pada 4 September 2020. Trump mengatakan AS siap membantu menyelesaikan konflik antara India dan China.

Ekonomi yang tengah berada di titik terendah akan membuat India berpikir panjang untuk mengnambil langkah agresif di perbatasan.

Data Global Times menunjukkan PDB India anjlok 23,9 persen dalam tiga bulan, hingga akhir Juni lalu.

Catatan ini merupakan rekor terburuk PDB triwulan sejak 1996.

Demonstrasi menentang produk China terjadi di Kolkata, India. (AFP)

Kondisi ekonomi yang anjlok tak bisa dilepaskan dari pandemi.

Kini India masih menjadi negara dengan korban terbesar ketiga di seluruh dunia.

Namun, tampaknya, PM Narendra Modi belum berupaya menutup kerugian.

Pemerintahannya justru terus melakukan pengeluaran besar, terutama di bidang pertahanan.

Narendra Modi menganggap langkah yang ia ambil masuk akal, melihat kondisi geopolitik India dengan China.

Namun, pakar ekonomi berkata sebaliknya.

Baca: Konflik China-India Lama Tak Disorot, Tiongkok Kirim Jet Tempur Siluman J-20 ke Perbatasan Himalaya

Kalaupun dipaksakan, India tidak akan bisa memberi dukungan lebih pada konflik dengan China di perbatasan.

Pada hari Senin (31/8), pasukan India sekali lagi secara ilegal melintasi Garis Kontrol Aktual (LAC) di tepi selatan Danai Pangong dan jalur gunung Reqin.

Masyarakat lapisan kelas bawah India, terancam paling terdampak dengan kebijakan perang dagang terhadap luar negeri, termasuk dengan China. (AFP)

Mobilisasi pasukan melalui wilayah LAC membutuhkan biaya yang mahal dan dapat menghabiskan anggaran. Pasokan logistik dan kebutuhan lain, termasuk bahan bakar.

Tindakan semacam itu jelas akan menguras anggaran India.

Sebelumnya, Kepala Staf Pertahanan Jenderal Bipin Rawat, mengklaim bahwa pasukan India siap untuk ditempatkan di segala kondisi, termasuk musim dingin.

Namun klaim itu banyak diragukan mengingat kondisi ekonomi yang ada.

Justru pemerintah dianggap telah mengabaikan masyarakat miskin yang turut terimbas pandemi Covid-19.

India dianggap perlu menyadari betul dampak ekonomi yang nyata dari konflik perbatasan ini, termasuk jika perang terjadi nantinya.

Logistik dan segala pasokan militer akan terasa sangat mahal terlebih distribusi di musim dingin mendatang pastinya memerlukan usaha ekstra.

Jika pemerintah India belum mampu memulihkan kondisi ekonomi domestiknya, maka penanganan konflik perbatasan pun akan semakin sulit.

(Tribunnewswiki/Tyo/Nur)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer