Tali tambang tersebut diikatkan ke atas pohon sawit setinggi sekitar 130 cm.
Saat diintrogasi polisi, pelaku membeberkan cara keji dirinya membunuh bocah malang tersebut.
Pelaku menarik tali tambang yang menjerat leher korban seraya menekan bahu korban.
Hal itu membuat korban kehabisan pernapasan dan meninggal dunia.
Melihat korban sudah tewas, pelaku mengambil pelepah daun kelapa sawit untuk menutupi jasad korban.
Ia kemudian kabur meninggalkan korban.
EAD ditemukan tak bernyawa di perkebunan sawit milik PT BMM di Tiyuh Bujung Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Tubaba, Kamis (3/9/2020) siang.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tulangbawang Barat Iptu Andre Tri Putra, ditemukan banyak luka tak wajar pada tubuh korban.
Andre Tri Putra mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi terhadap mayat korban, ditemukan luka lebam di perut dekat pusar, luka lebam di paha kanan, luka lecet di perut, dan luka di mulut mengeluarkan darah.
"Juga terdapat tinja di celana mayat tersebut," ungkap Andre, mewakili Kapolres Tulangbawang Barat AKBP Hadi Saepul Rahman, Jumat (4/9/2020).
Baca: Bocah Manusia Silver ini Tewas Terlindas Truk saat Berniat Menumpang Pulang
Adi berhasil tertangkap kurang dari 24 jam jasad korban ditemukan.
"Motif pembunuhan karena pelaku cemburu dengan ibu korban,"
"Pelaku ini ada hubungan asmara dengan ibu korban. Dia (korban) merasa sakit hati karena ibu korban suka keluar malam dan suka main sama laki-laki lain," terang Andre.
Jasad EAD pertama kali ditemukan oleh karyawan PT BMM Tiyuh Bujung Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulangbawang Barat, Joko Sulistyo.
Ketika itu, Joko melihat ada sesosok mayat yang ditutup pelepah sawit di bawah pohon yang akan dipanen.
"Setelah melihat mayat tersebut, saya melaporkan kepada pimpinan Bapak Suroto dan Kepala Tiyuh Bujung Dewa Bapak Safri untuk menuju ke TKP," kata Joko Sulistiyo.
Kemudian pukul 11.30 WIB, kepala tiyuh melaporkan penemuan mayat tersebut kepada Polres Tubaba dan Polsek Tulangbawang Tengah.
Adapun barang bukti yang diamankan yakni satu buah tali, pelepah sawit untuk menutupi jasad korban, dan kaus bertuliskan SMKN 1 Menggala.