Kronologi Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Lampung, Pelaku Punya Motif Cemburu Terhadap Ibu Korban

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Ilustrasi karya seni patung malaikat berwujud anak kecil bersayap yang biasanya dijumpai dalam Kristiani

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Malangnya nasib seorang bocah berusia 8 tahun berinisial EAD.

Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) itu meregang nyawa di tangan pacar sang ibu bernama Adi Supeno (25).

Detik-detik EAD yang merupakan anak Eka Winarsih (28) itu tewas bermula dari ajakan Adi.

Pelaku meminta diantar pulang ke rumahnya di Tiyuh Kibang Budi Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, Tubaba, Rabu (2/9/2020) sekira pukul 08:30 WIB.

Di tengah perjalanan, pelaku mengajak Eka dan EAD ke rumah kerabatnya, Sugeng.

Baca: Cara Membuat Avatar Facebook yang sedang Viral, Lengkap dengan Gambar Panduannya

Di sana, Eka sempat beristirahat sementara pelaku mengajak korban pergi mengambil alpukat dekat rumah Sugeng.

Belum sampai tujuan, keduanya harus berteduh karena hujan turun.

Keduanya berteduh di sebuah gubuk di wilayah tersebut sampai hujan mereda.

Ketika hujan reda, keduanya bergegas pergi, tetapi bukan untuk mengambil alpukat.

Pelaku mengubah niatnya mengambil alpukat dengan mengajak korban menjerat monyet.

Baca: Video Viral Wanita Diarak Warga dan Ditarik Pakaiannya, Dipersekusi Ketahuan Lakukan Tindakan Mesum

Kekasih Eka ini menyuruh korban mengambil seutas tali tambang yang ada di bawah jok motornya.

Saat itu, bocah 8 tahun tersebut menuruti permintaan pelaku.

Namun saat hendak pergi menuju arah jalan tol, hujan kembali turun.

Akhirnya, pelaku meminta korban kembali naik ke atas gubuk.

Permintaan tersebut ditolak oleh korban.

Baca: Seorang Transpuan di Madura Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi, Polisi: Ada Dugaan Pembunuhan

Ilustrasi (kantipurnetwork.com)

Ia menangis dan sempat mengatakan ingin bersama ayah.

Pelaku kembali menyuruh korban agar naik ke atas gubuk dengan nada membentak.

Hal itu membuat korban terus menangis.

Pelaku rupanya naik pitam lalu merebut tali tambang dari tangan korban.

Pelaku kemudian tega menjerat leher korban menggunakan tali tambang.

Baca: Kesal Dicaci Maki, Suami Tega Bunuh lalu Lepas Celana Istri Agar Terlihat Seperti Korban Pemerkosaan

Ilustrasi (TribunWow.com/Rusintha Mahayu)

Tali tambang tersebut diikatkan ke atas pohon sawit setinggi sekitar 130 cm.

Saat diintrogasi polisi, pelaku membeberkan cara keji dirinya membunuh bocah malang tersebut.

Pelaku menarik tali tambang yang menjerat leher korban seraya menekan bahu korban.

Hal itu membuat korban kehabisan pernapasan dan meninggal dunia.

Melihat korban sudah tewas, pelaku mengambil pelepah daun kelapa sawit untuk menutupi jasad korban.

Ia kemudian kabur meninggalkan korban.

Sakit hati

EAD ditemukan tak bernyawa di perkebunan sawit milik PT BMM di Tiyuh Bujung Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Tubaba, Kamis (3/9/2020) siang.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tulangbawang Barat Iptu Andre Tri Putra, ditemukan banyak luka tak wajar pada tubuh korban.

Andre Tri Putra mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi terhadap mayat korban, ditemukan luka lebam di perut dekat pusar, luka lebam di paha kanan, luka lecet di perut, dan luka di mulut mengeluarkan darah.

"Juga terdapat tinja di celana mayat tersebut," ungkap Andre, mewakili Kapolres Tulangbawang Barat AKBP Hadi Saepul Rahman, Jumat (4/9/2020).

Baca: Bocah Manusia Silver ini Tewas Terlindas Truk saat Berniat Menumpang Pulang

Ilustrasi (KOMPAS.COM/HANDOUT)

Adi berhasil tertangkap kurang dari 24 jam jasad korban ditemukan.

"Motif pembunuhan karena pelaku cemburu dengan ibu korban,"

"Pelaku ini ada hubungan asmara dengan ibu korban. Dia (korban) merasa sakit hati karena ibu korban suka keluar malam dan suka main sama laki-laki lain," terang Andre.

Ditemukan pertama kali oleh seorang karyawan

Jasad EAD pertama kali ditemukan oleh karyawan PT BMM Tiyuh Bujung Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulangbawang Barat, Joko Sulistyo.

Ketika itu, Joko melihat ada sesosok mayat yang ditutup pelepah sawit di bawah pohon yang akan dipanen.

"Setelah melihat mayat tersebut, saya melaporkan kepada pimpinan Bapak Suroto dan Kepala Tiyuh Bujung Dewa Bapak Safri untuk menuju ke TKP," kata Joko Sulistiyo.

Kemudian pukul 11.30 WIB, kepala tiyuh melaporkan penemuan mayat tersebut kepada Polres Tubaba dan Polsek Tulangbawang Tengah.

Adapun barang bukti yang diamankan yakni satu buah tali, pelepah sawit untuk menutupi jasad korban, dan kaus bertuliskan SMKN 1 Menggala.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/DINAR, Tribun Lampung)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer