LaLiga menyatakan bahwa mereka "berada" di pihak Barcelona.
Secara tidak langsung, kepergian Lionel Messi tak hanya akan berdampak drastis bagi Barcelona, namun juga untuk Liga Spanyol dan sepak bola negeri matador itu secara luas.
Keberadaan Messi di Liga Spanyol setidaknya akan membuat suporter atau pecinta sepak bola tetap menyimpan satu dari jutaan alasan untuk tetap mengikuti atau menonton Liga Spanyol.
Dengan popularitas sebagai salah satu pemain terbaik di dunia, keberadaan Lionel Messi adalah magnet besar bagi pecinta sepak bola, entah yang datang langsung ke stadion atau menyaksikan laga di siaran televisi.
Tindakan La Liga yang menegaskan bahwa Barcelona adalah pemilik sah Lionel Messi dan klub-klub lain harus menghormati isi kontrak jika ingin membeli sang bintang merupakan upaya pamungkas menjaga agar Liga Spanyol tetap memiliki peminat luas.
Kepergian Cristiano Ronaldo pada 2018 tak ingin kembali menjadi blunder kedua LaLiga.
Rivalitas Ronaldo vs Messi dalam balutan Real Madrid vs Barcelona atau El Clasico telah sukses menjaga pamor Liga Spanyol dalam kurun satu dekade terakhir untuk tetap relevan, di tengah semakin raksasanya Liga Inggris dari hari ke hari.
Kepergian Ronaldo ke Juventus pun melenyapkan setengah api di Liga Spanyol dan sukses membuat Juventus serta Liga Italia untuk kembali semakin dibicarakan setelah kedatangan superstar tersebut.
Saat ini, LaLiga sedang aktif membuka pasarnya untuk penonton di Asia dan Amerika Serikat.
Kehilangan Messi, yang merupakan salah satu magnet terbesarnya pasca kehilangan Ronaldo dua tahun lalu, tentu merupakan langkah mundur bagi eksposur Liga Spanyol yang sedang bersaing dengan Liga Inggris dan Liga Italia dalam menjaring fans di luar benua Eropa.
Selain itu, Messi juga bisa saja terancam sanksi dari FIFA, jika benar-benar pergi dari Barcelona.
Menurut FIFA, Messi bisa terkena sanksi ganti rugi kepada Barcelona dan batal untuk pergi dari klub.
Selain itu, kapten timnas Argentina tersebut juga bisa membuat Barcelona diberi sanksi berupa embargo transfer.
Lalu, akankah Messi benar-benar mengambil langkah hukum untuk menyelesaikan masalahnya dengan Barcelona?
Relasi antara manajemen Barcelona dengan Lionel Messi semakin buruk.
Hal ini ditandai dengan ketiadaan sosok Lionel Messi di skuad Barcelona ketika menjalani tes PCR COVID-19 jelang pembukaan pramusim, Minggu (30/8/2020) pukul 10.15 waktu setempat.
Sebelumnya, hubungan antara Lionel Messi dan Barcelona memanas.
Setelah Ronald Koeman berbicara empat mata dan meminta sang kapten untuk tidak lagi merasa dispesialkan, pihak Lionel Messi pun mengirim surat faks permintaan pemutusan kontrak pada pekan lalu.
Berita tentang rencana hengkangnya Messi dari Barcelona memang sudah tercium sejak beberapa musim terakhir.