Kabar Kepindahannya Semakin Kuat, Berikut Ini 5 Alasan di Balik Kekecewaan Lionel Messi di Barcelona

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lionel Messi. Dikabarkan siap pergi dari Barcelona.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Barcelona musim 2019-20 ini benar-benar hancur.

Lebih mengenaskan dari itu, yakni cerita novel Lionel Messi dan Barcelona selama 20 tahun mendekati penghujung akhir.

Di dalam kontrak Lionel Messi terdapat klausul yang memungkin dia pergi dari Barca secara gratis transfer.

Kabar semakin mendekati kenyataan ketika pada Selasa (25/8/2020), top skor sepanjang sejarah Barcelona itu dikabarkan sudah menyampaikan kepada klub bahwa dirinya ingin pindah.

Messi memang tak nyaman dengan situasi di Barcelona saat ini.

Berbagai masalah silih berganti menggelayuti Barcelona sepanjang musim 2019-20 lalu.

Namun, sebenarnya apa saja akar permasalahan klub berjuluk Azulgrana ini hingga masuk ke situasi runyam seperti sekarang?

Pertama, terkait perpindahan kursi pelatih dari Ernesto Valverde ke Quique Setien.

Sebelumnya, beberapa pemain senior Barcelona tetap mendukung keberadaan Valverde di klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut.

Namun, tuntutan kuat dari pada pendukung dan hasil buruk membuat Valverde pun akhirnya dikenai godam pemecatan oleh manajemen.

Baca: Foto Diduga Surat Pengunduran Diri Lionel Messi dari Barcelona Tersebar di Sosial Media, Ini Isinya

Baca: 2 Ucapan Ronald Koeman Ini Diduga Jadi Alasan Lionel Messi Marah, Makin Ingin Pindah dari Barcelona

Quique Setien masuk, harapan baru muncul.

Terlebih, eks pelatih Real Betis itu dikenal suka menerapkan sepak bola yang dominan menguasai bola.

Hal ini tentu linier dengan tuntutan para pendukung yang meminta timnya bermain layaknya era Johan Cruyff, Frank Rijkaard atau Pep Guardiola.

Namun, jauh panggang dari api, Setien meski sukses membuat Barcelona kembali rutin "menguasai bola", mereka tetap keropos di lini pertahahan dan terlalu mengandalkan Messi seorang di lini depan. 

Setien pun dipecat oleh manajemen Barcelona.

Para pemain Barcelona di musim 2019-20. (Squawka)

Lalu, problem kedua terkait konflik petinggi klub yang dipimpin oleh Josep Maria Bartomeu cs, dugaan penggunaan buzzer sosial media untuk menyerang citra Messi, Busquets, Pique dan para pemain senior hingga konflik antara direktur olahraga, Eric Abidal vs Messi sendiri.

Konflik antara Messi dan jajajaran manajemen klub ini pun semakin membuat jurang keharmonisan di Barcelona menganga hingga masalah-masalah berikutnya datang.

Ketiga, tentu perekrutan pemain secara asal-asalan.

Pertengahan musim 2019-20 lalu, Barcelona merekrut penyerang medioker, Martin Braithwaithe dari Leganes, alih-alih membeli penyerang top atau menggunakan jasa didikan akademi sendiri.

Langkah ini pun menghadirkan kritik daru suporter.

Halaman
123


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer