Wawancara Luciano Spalletti yang dimaksud Conte adalah soal keluhan sang pelatih bahwa ada "mata-mata" di ruang ganti Inter Milan yang menyebarkan kabar tertentu.
Spalletti mengklaim ada anggota klub yang secara konstan membocorkan "gosip" informasi yang seharusnya hanya menjadi konsumsi internal.
Kepada media Sempre Inter, jurnalis Paolo Condo menyatakan Conte hanya "menyemprotkan" fakta-fakta yang sudah menjadi masalah sejak lama di seputaran Inter Milan.
"Conte menegaskan kasus Brozovic tidak akan pernah terjadi di Turin," kata Condo.
Beberapa waktu lalu gelandang Inter Milan, Marcelo Brozovic membuat masalah di rumah sakit Milan.
Pemain timnas Kroasia itu marah-marah kepada dokter dan perawat, memaksa mereka merawat temannya yang mengalami cedera ringan di kaki.
Inter Milan kemudian memberi hukuman denda 100 ribu euro kepada Brozovic.
Baca: Jadi Incaran Chelsea, Nani Ungkap Rencana Gantung Sepatu Cristiano Ronaldo Bukan di Liga Inggris
Baca: Kabar Transfer Bola: Chelsea Disebut Siapkan Dana Rp 1,904 Triliun demi Gaet Cristiano Ronaldo
Brozovic juga didenda karena sebelumnya ditangkap polisi akibat mengemudi dalam keadaan mabuk.
Kalau situasi demikian terjadi di Juventus, menurut Condo, kabar-kabar tersebut tidak akan bocor kepada publik.
Tetapi, di Inter Milan berita semacam ini menyebar secara kilat ke publik.
Raungan Conte ini diyakini juga merupakan permintaan kekuasaan lebih banyak di Inter Milan.
Condo sekali lagi menekankan bahwa Conte mengkritik apa yang sudah terjadi di Inter Milan sejak bertahun-tahun lalu.
"Seolah-olah ada 2 tim di Inter Milan, yang satu dipimpin Giuseppe Marotta dan yang lain tidak."
Giuseppe Marotta sebagai direttore sportivo bergerak terpisah dari Conte dalam menentukan strategi Inter Milan di bursa transfer.
Keinginan Antonio Conte di bursa transfer banyak yang tidak dipenuhi olhe klub berjuluk Biscione ini, dalam hal ini Giuseppe Marotta sebagai direktur teknik.
"Hanya saya yang tahu apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan Romelu Lukaku. Hanya saya yang tahu..," katanya dalam wawancaranya dengan DAZN.
Pada bursa transfer Januari lalu, perselisihan terkait urusan transfer terjadi lagi.
Conte meminta gelandang petarung semacam Arturo Vidal, tetapi yang datang justru playmaker bernama Christian Eriksen.
Baca: Penghasilannya Fantastis, Cristiano Ronaldo Kini Jadi Pesepak Bola Pertama yang Berstatus Triliuner
Baca: Pandemi Virus Corona Buat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Kompak di Luar Lapangan
Sikap Conte terus memarkit Eriksen di bangku cadangan adalah sinyal kerasnya kepada Inter Milan bahwa pemain timnas Denmark ini tidak dia butuhkan untuk timnya.
"Pengalaman memperlihatkan bahwa jika sebuah klub melakukan apa yang diminta Conte, klub itu menang. Dia sedang menggunakan strategi itu," kata Condo.