"Inter akan merencanakan masa depan dengan atau tanpa saya."
"Sekarang para pemain dan staf akan beristirahat, karena mereka pantas mendapatkannya, dan kemudian kami akan merencanakan masa depan."
"Kami ingin meningkatkan segalanya di musim depan. Keseimbangan musim ini sangat positif," ucap Conte di Skysport Italia via Bolasport.com.
"Kami berada di jalur yang memungkinkan kami mencapai final."
"Kami semua, di dalam dan di luar lapangan, melakukan pekerjaan dengan baik dan menuju ke arah yang benar."
"Menang atau kalah adalah bagian dari sepak bola, tetapi mencapai final membuat kami optimistis untuk masa depan," ujarnya mengakhiri.
Musim 2019-20 ini, Inter Milan dibawah asuhan Antonio Conte finis dengan poin 82, hanya berjarak satu di bawah sang kampiun, Juventus.
Pencapian 82 poin bahkan sama dengan yang diraih tim treble-winners Inter Milan pada musim 2009-10.
Kala itu, Inter Milan yang diasuh Jose Mourihno menjuarai Liga Italia Serie A dengan koleksi 82 poin.
Pencapaian Inter Milan sangat baik pada musim 2019-20 dan dengan hal ini banyak pihak menjagokan klub berjuluk Nerazzuri itu akan serius menantang Juventus dalam perburuan scudetto musim depan.
Namun, di balik pencapaian tersebut, pelatih Inter, Antonio Conte, mengungkapkan prestasinya dan para pemain tak diberi apresiasi oleh media.
Antonio Conte menilai dirinya dan timnya selalu menjadi sasaran panah tembak para media lewat kritikan dan hujatan pedas yang menyerangnya.
Baca: Sukses Raih Poin Tertinggi Sejak 2009-10, Antonio Conte dan Manajemen Inter Milan Justru Berselisih
Baca: Gagal Juara Liga Spanyol dan Dikritik oleh Messi, Pelatih Barcelona Terancam Dipecat Akhir Musim Ini
Selain menyayangkan sikap media yang sangat "keras" terhadap dirinya dan timnya, ternyata Conte juga menyerang manajemen Inter Milan sendiri.
Conte mengindikasikan, dirinya ingin agar klub pasang badan dari serangan-serangan atau kritikan media yang ia anggap terlalu vulgar untuk Inter Milan.
Dia merasa, manajemen tak pernah memberi proteksi memadai bagi dia dan timnya terkait kritikan dan "celaan" dari media-media Italia.
Antonio Conte beberapa waktu lalu menyebut manajemen Inter Milan tidak cukup menghargai upayanya dan para pemain, juga tidak cukup melindungi tim dari kritik dan "celaan" publik dan media.
"Saya bisa menjadi sasaran tembak di tahun pertama, tetapi kalau Anda tidak belajar dan terus melakukan kesalahan yang sama, itu gila," kata Conte seperti dikutip dari Calciomercato.
Media-media di negeri Pizza saat ini mencoba mencari tahu apa yang menjadi alasan kemarahan mantan pelatih Chelsea ini. Meski demikian ucapan-ucapan Conte setelah "serangan" ke manajemen Inter Milan bisa memberikan sedikit titik terang.
"Saya tempo hari melihat wawancara Luciano Spalletti di Inter Milan pada 2017. Kita sekarang di tahun 2020 dan tidak ada yang berubah."