Masalah Barcelona Terlalu Banyak dan Genting, Termasuk Keberadaan Messi Sendiri: Akankah Dia Pindah?

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi kekecewaan Lionel Messi. Dalam klausul kontraknya, Messi bisa saja pindah dari Barcelona pada 2021 secara bebas transfer.

Pertama, terkait perpindahan kursi pelatih dari Ernesto Valverde ke Quique Setien.

Sebelumnya, beberapa pemain senior Barcelona tetap mendukung keberadaan Valverde di klub berjuluk Azulgrana tersebut. Namun, tuntutan kuat dari pada pendukung dan hasil buruk membuat Valverde pun akhirnya dikenai godam pemecatan oleh manajemen.

Quique Setien masuk, harapan baru muncul.

Terlebih, eks pelatih Real Betis itu dikenal suka menerapkan sepak bola yang dominan menguasai bola.

Hal ini tentu linier dengan tuntutan para pendukung yang meminta timnya bermain layaknya era Johan Cruyff, Frank Rijkaard atau Pep Guardiola.

Baca: Dirumorkan ke Barcelona, Berikut Ini 3 Klub Eropa yang Pernah Berniat Pasangkan Ronaldo dan Messi

Baca: Selain ke PSG, Cristiano Ronaldo Ditawarkan ke Barcelona oleh Juventus: Potensi Duet dengan Messi?

Namun, jauh panggang dari api, Setien meski sukses membuat Barcelona kembali rutin "menguasai bola", mereka teta[ keropos di lini pertahahan dan terlalu mengandalkan Messi di lini depan. 

Setien pun kabarnya akan dipecat pada Senin (17/8/2020) ini oleh manajemen Barcelona.

Para pemain Barcelona di musim 2019-20. (Squawka)

Lalu, problem kedua terkait konflik petinggi klub yang dipimpin oleh Josep Maria Bartomeu cs, dugaan penggunaan buzzer sosial media untuk menyerang citra Messi, Busquets, Pique dan para pemain senior hingga konflik direktur olahraga, Eric Abidal vs Messi.

Selanjutnya, tentu perekrutan pemain secara asal-asalan.

Pertengahan musim 2019-20 lalu, Barcelona merekrut penyerang medioker, Martin Braithwaithe dari Leganes, alih-alih membeli penyerang top atau menggunakan jasa didikan akademi sendiri.

Namun, sekalinya merekrut pemain top seperti Antoine Griezmann, Barcelona pun seolah-olah menyia-nyiakan bakat peraih juara Piala Dunia 2018 bersama Prancis itu dengan membangku cadangkannya.

Baca: Terjerat Kasus Sengketa Transfer, Antoine Griezmann Bisa Dilarang Perkuat Barcelona di Liga Spanyol

Baca: Takut Tertular Covid-19, Lionel Messi Gunakan Tempat Tidur Khusus Anti Virus Corona

Diluar itu, ternyata kedatangan Griezzman tak direstui Messi dan hal ini pun menjadi masalah tersendiri di Barcelona karena pengaruh sang kapten yang keterlaluan.

Messi kini disebut mendikte Barcelona mulai dari penentuan pelatih, gaya atau cara bermain tim hingga menyetujui/tidak menyetujui ketika seorang pemain hendak direkrut klubnya.

Peran dan pengaruh terlalu besar dari Messi ini pun secara tidak langsung, berdampak pada situasi Barcelona saat ini.

Semua akumulasi masalah ini pun tertuang pada laga perempat final kontra Bayern Muenchen.

Direktur olahraga Barcelona, Eric Abidal dan kapten tim, Lionel Messi. Berkonfilk. (AFP)

Barcelona mengalami kekalahan sangat memalukan dari Bayern Muenchen dengan skor 2-8 dalam laga perempat final Liga Champions di Estadio Da Luz, Portugal, Jumat (14/8/2020) atau Sabtu dini hari WIB lalu.

Barcelona gagal meraih satu pun gelar di semua ajang yang mereka ikuti.

Di Liga Spanyol, The Catalans disalip Real Madrid hingga menuntaskan kejuaraan sebagai runner-up.

Di Copa del Rey, Barca cuma sampai perempat final karena disingkirkan Athletic Bilbao secara menyakitkan akibat gol bunuh diri menit-menit terakhir.

Di Piala Super Spanyol, comeback brilian Atletico Madrid, juga di menit-menit terakhir, mengirim skuad Blaugrana pulang lebih awal pada semifinal.

Halaman
1234


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer