Jadi Relawan Demi Anak-Istri, Driver Ojol Rasakan Kantuk Tak Biasa Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadly Barjadi Kusuma (32), seorang driver ojek online asal Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, sudah menjalani suntik vaksin Covid-19 di RS Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Selasa (11/8/2020). Fadly mengatakan dirinya merasa mengantuk namun tak merasakan efek samping lain seperti demam, bengkak dan nyeri. Fadly justru langsung bekerja setelah disuntik vaksin Covid (TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA)

Setelah kebutuhan masyarakat Indonesia terpenuhi, PT Bio Farma baru melakukan ekspor vaksin ke negara lain.

Uji klinis tahap ketiga dan izin dari (BPOM) diprakirakan akan keluar pada Januari 2021.

Honesti Basyir mengatakan PT Bio Farma saat ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 100 juta vaksin dalam satu tahun.

Pada Desember 2020, gedung baru akan ditambahkan untuk menambah kapasitas produksi vaksin sebanyak 150 juta dosis per tahun.

"Yang lagi dilihat Presiden itu gedung baru, itu bisa menambah 150 juta dosis per tahun, akan selesai Desember. Artinya Desember ini secara kapasitas, kita sudah siap 250 juta dosis," ucap Honesti Basyir.

Presiden Joko Widodo menambahkan, pihaknya merasa optimistis vaksin yang sedang dilakukan uji klinis ini dapat menangani Covid-19 di Indonesia dengan masyarakat Tanah Air sebagai prioritas.

"Kita optimis dengan segera ditemukannya vaksin ini, kita bisa kasih vaksin ke seluruh rakyat," ujar Joko Widodo.

Baca: Driver Ojol Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Ungkap Efek Samping setelah Disuntik: Ngantuk Sekali

Baca: Alasan Driver Ojol Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19: Saya Tak Mau Pulang Bawa Virus

Baca: Vaksin Covid-19 Buatan China Akan Disuntikkan pada 1.620 Relawan Besok, Disaksikan Presiden

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, TRIBUNJABAR/Mega Nugraha/Nazmi Abdurahman)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "BEGINI yang Dirasakan Relawan Setelah 24 Jam Disuntik Vaksin Covid-19, Ngantuk yang Tidak Biasa"



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer