Ledakan Dahsyat Terjadi di Beirut Lebanon, 70 Orang Tewas dan Lebih Dari 3.500 Orang Luka-luka

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang menunjukkan ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut 4 Agustus 2020

Saksi mata lain mengatakan ada beberapa kebakaran yang membakar dan jendela-jendela gedung apartemen hancur dalam radius besar di sekitar lokasi ledakan.

Video dari tanah di Beirut menunjukkan mobil-mobil hancur oleh puing-puing, orang-orang yang terluka berjalan melewati puing-puing dan kerusakan parah pada bangunan-bangunan di dekatnya.

Rumah sakit di Beirut begitu kewalahan sampai beberapa menolak yang terluka, dan beberapa yang terluka kini pergi ke Tripoli, 50 mil utara, untuk menerima perawatan.

Alyssa Farah, direktur Gedung Putih Komunikasi Strategis, menulis di twitternya, Presiden Donald Trump telah diberitahu tentang ledakan itu.

"Berdoa untuk keselamatan rakyat Lebanon," tulisnya di Twitter.

"Presiden telah diberi pengarahan. Kami terus memantau situasi dengan cermat." imbuh dia.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS tidak memiliki informasi tentang penyebab ledakan itu.

Juru bicara tersebut mengatakan, departemen juga sedang berkoordinasi dengan otoritas lokal untuk menentukan apakah ada warga AS yang terkena dampak.

Dorothy Shea, duta besar AS untuk Lebanon, mengatakan dia menyaksikan ledakan itu secara langsung.

"Setelah menyaksikan ledakan mengerikan di Port malam ini, simpati kami yang tulus menyentuh para korban dan keluarga mereka. Kami berduka setiap kehilangan akibat tragedi mengerikan bersama orang-orang Lebanon." cuitnya dalam sebuah tweet.

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. STR / AFP (STR / AFP)

Ledakan besar tersebut terjadi pada saat ketegangan meningkat antara kelompok Hizbulah yang didukung Iran, yang merupakan bagian dari pemerintah Libanon, dan tetangga Israel.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan kepada ABC News, mereka tidak akan mengomentari ledakan mengerikan itu.

Libanon juga berada dalam posisi kesulitan ekonomi parah yang telah memperburuk ketegangan sektarian di negara itu dalam beberapa bulan terakhir.

Sejauh ini belum ada komentar resmi dari pemerintah Libanon.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer