Indonesia di Ambang Resesi, Wamenkeu Suahasil Nazara: Jangan Khawatir soal Label Resesi

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suahasil Nazara ketika ditemui wartawan di Jakarta, Senin (26/11/2018). Wamenkeu Suahasil Nazara pada Selasa (3/8/2020) mengatakan tidak perlu khawatir soal label resesi.

Secara tahunan, ekonomi menyusut 2,9%, dibandingkan dengan penurunan 2,8% yang direvisi pada kuartal ketiga.

Untuk keseluruhan tahun 2019, produk domestik bruto riil mengalami kontraksi sebesar 1,2%, penurunan tahunan pertama sejak 2009.

4. Jepang

Perekonomian Jepang tergelincir ke dalam jurang resesi untuk pertama kalinya dalam 4,5 tahun pada kuartal I 2020.

Kondisi ini menempatkan Jepang pada jalur kemerosotan terdalam pascaperang ketika krisis virus corona merusak bisnis dan konsumen.

"Sudah hampir pasti bahwa ekonomi mengalami penurunan yang lebih dalam pada kuartal saat ini," kata Yuichi Kodama, kepala ekonom di Meiji Yasuda Research Institute. "Jepang telah memasuki resesi besar-besaran."

Baca: Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 111.455, Ini Panduan Kemenkes Terbaru Cegah Penularan Virus Corona

Data produk domestik bruto (PDB) resmi menunjukkan, ekonomi terbesar ketiga di dunia itu mengalami penurunan tahunan sebesar 3,4% pada kuartal pertama 2020.

Sebelumnya, Jepang terakhir kali mengalami resesi di paruh kedua 2015.

5. Singapura

Ekonomi Singapura mengalami kontraksi rekor pada kuartal kedua 2020.

Kondisi itu menyebabkan resesi dan menempatkan negara yang bergantung pada perdagangan tersebut pada kemerosotan terburuk yang pernah terjadi tahun ini ketika wabah virus corona mengekstraksi banyak kerugian pada bisnis.

Produk domestik bruto (PDB) anjlok dengan rekor 41,2% dalam tiga bulan yang berakhir Maret, berdasarkan basis tahunan kuartal ke kuartal, data awal dari Kementerian Perdagangan dan Industri.

Pencapaian tersebut lebih buruk daripada ekspektasi ekonom yakni 37,4% penurunan dalam jajak pendapat Reuters.

Secara year on year, PDB menukik 12,6% dibandingkan perkiraan ekonom yang mematok angka PDB di 10,5%.

Sektor manufaktur tumbuh 2,5% dari tahun lalu, terutama karena lonjakan output di sektor biomedis, meskipun itu masih lebih rendah dari kenaikan 8,2% pada kuartal pertama.

Kemerosotan PDB kali ini merupakan yang kedua kalinya secara berturut-turut bagi Singapura.

Pada kuartal I 2020, ekonomi Singapura menurun 0,3% tahun-ke-tahun (yoy) dan 3,3% kuartal-ke-kuartal. Ini memenuhi definisi untuk resesi teknis.

6. Amerika Serikat

Perekonomian Amerika Serikat jatuh ke jurang resesi pada kuartal II 2020 setelah mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif 32,9%.

Pada kuartal I 2020, negara adidaya ini mengalami kontraksi 5% pada ekonominya. 

Halaman
1234


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer