Beberapa wanita juga diberikan rumah, yang membuat mereka sepenuhnya bergantung pada sekte seks ini untuk bertahan hidup.
The Doctor kemudian akan mendikte gerak-gerik mereka dan mengatur dengan siapa mereka dapat berbicara.
Apabila menolak, mereka diancam akan dikeluarkan.
Sistem kepercayaan di sekte ini didasarkan pada mistik gaya Celtic yang mencakup "praktik magis" dan "tempat-tempat peri", kata polisi.
Para wanita dicuci otaknya agar tunduk pada pelecehan dan penyiksaan seksual, yang akan "menyalakan api batin mereka" dan memberi akses ke "dunia ajaib, fantastis, dan rahasia" ini.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Filsuf Giordano Bruno Dibakar Hidup-Hidup karena Dianggap Sesat oleh Gereja
Baca: Ningsih Tinampi dan Mbah Mijan Berseteru dan Saling Sindir, Sebut Sudah Sesat dan Sakit Jiwa
Baca: Heboh Kartu Surga Rp 250.000 Janjikan Dunia-Akhirat, Sosiolog: Perlu Edukasi, Bukan Disesat-sesatkan
Video yang dirilis polisi dari sebuah sanggar tari menunjukkan sekelompok wanita bertelanjang dada mengenakan rok pendek menari di taman dalam salah satu ritual.
Selain menjalani tes keyakinan, para wanita juga diharuskan membayar biaya keanggotaan ke The Doctor.
Polisi menerangkan, organisasi itu didirikan 30 tahun lalu dan masih aktif saat penggerebekan dilakukan.
Sudah dua tahun lamanya polisi melakukan penyelidikan, setelah mendapat bocoran informasi dari seorang mantan anggota bahwa dia telah diperbudak.
Selain menggerebek rumah di Novara, polisi juga melakukan penyelidikan di Milan dan Pavia.
Polisi belum mengumumkan adanya penangkapan, dan belum mengatakan berapa banyak orang yang terlibat dalam sekte, atau peran apa yang mereka mainkan.
Keuangan kelompok itu juga masuk dalam penyelidikan, tetapi belum diungkap berapa banyak uang yang terkumpul di sana.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Kakek 77 Tahun Pimpin Sekte Seks, Para Gadis Tunduk dan Rela Dilecehkan.