Selain digempur persoalan Covid-19 yang merupakan pandemi dunia hingga menginfeksi jutaan warganya, Trump juga disandung beberapa masalah lain.
Kondisi ekonomi yang tak baik dan tentu gejolak konflik sosial sedang panas-panasnya di Amerika Serikat.
Saat ini, demonstrasi menentang rasisme dan solidaritas untuk George Floyd masih berlangsung di negeri Paman Sam tersebut.
Padahal, Pemilu Presiden Amerika Serikat akan digelar pada 19 September 2020.
Kurang lebih dua bulan lagi.
Baca: Dikenal Keras Kepala, Donald Trump Akhirnya Luluh: Saya Akan Pakai Masker dengan Senang Hati
Baca: Meski Terlibat Ketegangan Militer, Donald Trump Mau Bekerja Sama dengan China Demi Vaksin Covid-19
Namun, menurut beberapa amatan dari jajak publik terkait elektabilitas, tanda-tanda kekalahan Presiden Donald Trump sudah mulai terlihat.
Dengan adanya hal ini, Donald Trump mau tak mau semakin gencar dan masif menjalankan berbagai upaya dan kampanye demi menjaga elektabilitasnya untuk Pilpres di depan mata.
Donald Trump diketahui saat ini sudah habiskan dana kampanye lebih dari 50 juta dollar AS (Rp 736,3 miliar) pada Juni.
Baca: Linkin Park Angkat Bicara soal Lagunya yang Dipakai di Video Kampanye Trump: Kami Tidak Mendukungnya
Trump menggelontorkan dana kampanye lebih dari 41 juta dollar AS (Rp 604,1 miliar) yang dihabiskan untuk iklan di jaringan televisi, digital, dan lainnya.
Namun, dana kampanye itu tidak menghasilkan perolehan suara yang sepadan bagi Donald Trump, setidaknya dari hasil survei.
Jumlah pengeluaran dana kampanye Donald Trump pada Juni tersebut 2 kali lipat dari jumlah pengeluaran yang dihabiskan pada bulan-bulan sebelumnya.
Jumlah pengeluaran dana kampanye Trump juga lebih besar dari pesaingnya.
Baca: Di Tengah Lonjakan Jumlah Pasien, Donald Trump Dikabarkan Berupaya Memblok Dana Tes Covid-19
Dilansir dari pemberitaan Reuters pada Selasa (21/7/2020), lawan Trump dari Partai Demokrat dalam pilpres nanti, Joe Biden, disebut menghabiskan dana kampanye lebih rendah, hanya sekitar 37 juta dollar AS (Rp 545,6 miliar).
Pengeluaran kampanye Biden secara dramatis meningkatkan untuk iklan digital pada Juni menjadi hampir 17 juta dollar AS (Rp 250,4 miliar) dari sebelumnya sekitar 175.000 dollar AS (Rp 2,6 miliar) pada bulan sebelumnya.
Namun, Biden bisa mendapat suara dan dukungan lebih besar.
Dalam kampanye penggalangan dana pada Juni, Biden dapat mengumpulkan dana sebesar 63,4 juta dollar AS (Rp 934,9 miliar), lebih besar dari Trump yang hanya sebesar 55,2 juta dollar AS (Rp 813,4 miliar).
Dalam jajak pendapat publik menunjukkan Biden secara signifikan memimpin suara pemilih.