Selain itu, karbohidrat sederhana juga mengandung gula lebih sederhana dibandingkan dengan karbohidrat kompleks.
"Penelitian telah menemukan bahwa diet tinggi gula tambahan dikaitkan dengan pinggang yang lebih luas dan peningkatan kadar lemak visceral (lemak perut), lemak berbahaya yang dapat meningkatkan resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2," kata Palinski-Wade.
Satu studi menunjukkan bahwa diet tinggi glikemik, termasuk yang tinggi karbohidrat olahan, dapat menyebabkan kulit berjerawat.
Penelitian lain menemukan, orang yang mengonsumsi lebih banyak gula, susu, dan lemak jenuh lebih cenderung memiliki kulit yang berjerawat sedang hingga parah.
Tinjauan studi dan data tahun 2016 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, hubungan yang jelas antara konsumsi gula yang tinggi dengan lebih banyak gigi berlubang.
Karbohidrat sederhana memiliki efek yang sama dengan gula.
Makronutrien, terutama dari sumber bertepung, dapat memberi makan bakteri penyebab gigi berlubang.
The American Heart Association melaporkan, ketika tubuh melepaskan glukosa ke dalam aliran darah dengan cepat dan dalam dosis besar setelah mencerna karbohidrat sederhana akan mengarah pada ledakan energi, tetapi tidak untuk waktu lama.
Tahap selanjutnya dari proses ini, tubuh akan merasa kurang berenergi dibandingkan sebelum makan.
"Memiliki terlalu banyak karbohidrat yang dicerna cepat dalam sekali makan dapat membuat gula darah naik turun bagaikan roller coaster," kata Palinski-Wade.
"Jika kamu merasa lamban dan lelah setelah makan, mungkin itu karena kamu mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, terutama yang cepat dicerna."
Baca: Rutin Bersepeda Ternyata Bisa Cepat Menurunkan Berat Badan, Ikuti 7 Tipsnya Berikut Ini
Baca: 5 Trik Ampuh Turunkan Berat Badan Secara Cepat, Bisa Dicoba!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tanda Kamu Mengonsumsi Karbohidrat Terlalu Banyak"