Akibat Pandemi, Angka Pengangguran Bertambah 3 Juta Orang, Terbanyak Lulusan SMK dan PT

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah, mengatakan angka pengangguran bertambah tiga juta orang karena pandemi Covid-19. Gambar: Ilustrasi pengangguran

Microsoft akan menjalankan program ini dengan bantuan LinkedIn milik Microsoft.

Namun, Smith mengakui bahwa banyak pekerjaan di banyak negara akan berada di luar jangkauan pelatihan digital.

"Memang benar bahwa sifat pekerjaan sangat bervariasi di seluruh dunia. Tidak semua pekerjaan dapat didigitalkan, terutama di negara berkembang.

"Kita hidup di dunia ketidaksetaraan internet - jika kita tidak melakukan sesuatu tentang hal itu kita akan memperburuk semua ketidaksetaraan lainnya yang kita semua khawatirkan. Ini adalah tugas di luar salah satu perusahaan atau pemerintah mana pun tetapi jika kita bisa mencapai 25 juta orang, kita akan merasa seperti kita melakukan bagian kita."

Microsoft akan menyumbangkan $ 20 juta (£ 19,6 juta) dalam bentuk hibah kepada organisasi nirlaba dalam program ini.

Ilustrasi perubahan di era digitalisasi --- perkuliahan secara online. (ugm.ac.id)

Baca: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia, Pendiri Microsoft Bill Gates Lengser dari Posisi Puncak

"Tech adalah alat yang ampuh tetapi juga bisa menjadi senjata yang tangguh di tangan yang salah," katanya.

"Jadi ini adalah waktu yang kritis untuk teknologi, ia memiliki lebih banyak tanggung jawab daripada sebelumnya."

"Saya pikir orang memiliki lebih banyak pertanyaan daripada sebelumnya dan itu bukan hal yang buruk. Untuk memastikan bahwa teknologi adalah kekuatan untuk kebaikan, pemerintah perlu bergerak lebih cepat untuk mengembangkan undang-undang yang berfokus pada teknologi. Sementara perusahaan teknologi perlu melakukan pengendalian diri."

Kemajuan teknologi juga akan mengarah pada peningkatan otomatisasi dan AI yang hanya dapat mempercepat pengangguran massal.

Smith menjawab soal tanggung jawab perusaaan tekonologi atas disrupsi yang mereka ciptakan di dunia kerja.

ILUSTRASI Disrupsi Teknologi di era digital - Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut digelar dalam rangka memprotes kebijakan pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT Gojek Indonesia, serta meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus tetap Rp 80 ribu per hari seperti sebelumnya.(KOMPAS.com/RAJA UMAR) (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Baca: China Semakin Agresif Bangun Teknologi di Laut China Selatan, Tekanan untuk Indonesia dan Malaysia

"Saya pikir kabar baiknya adalah bahwa pemerintah memiliki semua alat yang mereka butuhkan untuk memastikan bahwa perusahaan teknologi tetap responsif dan bertanggung jawab di bawah aturan hukum," katanya.

"Pada dasarnya tanggung jawab perusahaan dan negara adalah untuk memastikan bahwa orang memiliki keterampilan untuk memastikan mereka menuai manfaat daripada menderita akibat perubahan yang dilepaskan."

"Saya pikir kita semua perlu menyadari bahwa teknologi tidak dapat menyelesaikan segalanya, tetapi hampir tidak ada yang dapat diselesaikan tanpa kita."

(TribunnewsWiki/Tyo/Nur/Kompas/Rasyid Ridho)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menaker Ida Fauziah: 3 Juta Orang Kehilangan Pekerjaan akibat Covid-19"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer