Akibat Pandemi, Angka Pengangguran Bertambah 3 Juta Orang, Terbanyak Lulusan SMK dan PT

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah, mengatakan angka pengangguran bertambah tiga juta orang karena pandemi Covid-19. Gambar: Ilustrasi pengangguran

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Angka pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 3 juta orang karena pandemi Covid-19.

Hal ini dikatakan oleh Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah.

"Pandemi Covid-19 ini telah mengakibatkan 3 juta lebih saudara-saudara kita kehilangan pekerjaan. Sehingga tidak mendapatkan pendapatan sama sekali," ujar Ida dalam sambutan membuka acara PBK di BBPLK Serang. Selasa (21/7/2020).

Padahal, pemerintah sudah berupaya menekan dan mengurangi angka pengangguran dengan berbagai upaya dan cara.

Hasilnya, jumlah pengangguran yang di rilis BPS pada Februari 2020 sudah menurun dibandingkan tahun 2019.

"Angka sebenarnya dibanding tahun 2019 angkanya sudah turun. Kalau 2019 pengangguran kita 7,50 juta. Per Februari tren ketenagakerjaan kita positif menjadi 6,8 juta," kata Ida.

Namun, tren positif tersebut terhenti akibat adanya pandemi pada bulan Maret 2020.

Tidak hanya sektor kesehatan saja terdampak, bahkan meluas ke sektor perekonomian.

'"Covid-19 ini ternyata dampaknya sudah sangat meluas dan pada akhirnya yang paling terasa dampaknya pada sektor ketenagakerjaan, terutama sektor informal," katanya.

Baca: Seperempat Miliar Orang Diprediksi Bakal Jadi Pengangguran, Presiden Microsoft: Pelajari Hal Baru

Baca: Inilah 3 Provinsi dengan Jumlah Penduduk Miskin Paling Banyak di Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah saat diwawancarai secara khusus oleh Tribunnews di Kantor Kemnaker RI, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020). Wawancara tersebut terkait sejumlah isu yang berkembang seperti RUU Omnimbus Law dan pekerja migran Indonesia. (Tribunnews/Herudin)

Menurut Ida, pengangguran terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK dan Perguruan Tinggi (PT).

Hal ini disebabkan kebutuhan pasar kerja saat ini tidak sesuai dengan input maupun output pendidikan.

Untuk itu, peran Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLKI) di seluruh Indonesia akan berperan aktif, berkolaborasi dengan industri.

'Kalau ingin menekan pengangguran, menyelesaikan pengangguran yang angkanya karna Covid tinggi. Maka, pelatihan diarahkan harus menjawab kebutuhan pasar kerja," katanya.

Seperempat Miliar Orang Diprediksi Bakal Jadi Pengangguran

Dunia menghadapi tantangan pekerjaan yang mengejutkan, kata presiden Microsoft Brad Smith.

Brad Smith mengatakan seperempat miliar orang akan kehilangan pekerjaan tahun ini, seperti diberitakan BBC, Sabtu (18/7/2020).

Untuk menghindari hal itu, ia mengatakan jutaan orang perlu mempelajari keterampilan baru.

Hal itu penting untuk mendapatkan pekerjaan baru, atau bahkan sekadar bertahan pada pekerjaaan lama.

Microsoft baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memberikan keterampilan dan pelatihan kepada 25 juta orang secara global tahun ini.

Mereka akan menawarkan pelatihan, keterampilan, sertifikasi dan membantu menemukan pekerjaan.

Baca: Dibanding September 2019, Jumlah Penduduk Miskin per Maret 2020 Alami Kenaikan hingga 1,63 Juta

ILUSTRASI Microsoft (Jeenah Moon / Getty Images / AFP)

Baca: Ekonomi Masih Tertekan Meski Sudah Terapkan New Normal, Pengamat Sebut Gelombang PHK Belum Usai

Microsoft akan menjalankan program ini dengan bantuan LinkedIn milik Microsoft.

Namun, Smith mengakui bahwa banyak pekerjaan di banyak negara akan berada di luar jangkauan pelatihan digital.

"Memang benar bahwa sifat pekerjaan sangat bervariasi di seluruh dunia. Tidak semua pekerjaan dapat didigitalkan, terutama di negara berkembang.

"Kita hidup di dunia ketidaksetaraan internet - jika kita tidak melakukan sesuatu tentang hal itu kita akan memperburuk semua ketidaksetaraan lainnya yang kita semua khawatirkan. Ini adalah tugas di luar salah satu perusahaan atau pemerintah mana pun tetapi jika kita bisa mencapai 25 juta orang, kita akan merasa seperti kita melakukan bagian kita."

Microsoft akan menyumbangkan $ 20 juta (£ 19,6 juta) dalam bentuk hibah kepada organisasi nirlaba dalam program ini.

Ilustrasi perubahan di era digitalisasi --- perkuliahan secara online. (ugm.ac.id)

Baca: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia, Pendiri Microsoft Bill Gates Lengser dari Posisi Puncak

"Tech adalah alat yang ampuh tetapi juga bisa menjadi senjata yang tangguh di tangan yang salah," katanya.

"Jadi ini adalah waktu yang kritis untuk teknologi, ia memiliki lebih banyak tanggung jawab daripada sebelumnya."

"Saya pikir orang memiliki lebih banyak pertanyaan daripada sebelumnya dan itu bukan hal yang buruk. Untuk memastikan bahwa teknologi adalah kekuatan untuk kebaikan, pemerintah perlu bergerak lebih cepat untuk mengembangkan undang-undang yang berfokus pada teknologi. Sementara perusahaan teknologi perlu melakukan pengendalian diri."

Kemajuan teknologi juga akan mengarah pada peningkatan otomatisasi dan AI yang hanya dapat mempercepat pengangguran massal.

Smith menjawab soal tanggung jawab perusaaan tekonologi atas disrupsi yang mereka ciptakan di dunia kerja.

ILUSTRASI Disrupsi Teknologi di era digital - Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut digelar dalam rangka memprotes kebijakan pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT Gojek Indonesia, serta meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus tetap Rp 80 ribu per hari seperti sebelumnya.(KOMPAS.com/RAJA UMAR) (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Baca: China Semakin Agresif Bangun Teknologi di Laut China Selatan, Tekanan untuk Indonesia dan Malaysia

"Saya pikir kabar baiknya adalah bahwa pemerintah memiliki semua alat yang mereka butuhkan untuk memastikan bahwa perusahaan teknologi tetap responsif dan bertanggung jawab di bawah aturan hukum," katanya.

"Pada dasarnya tanggung jawab perusahaan dan negara adalah untuk memastikan bahwa orang memiliki keterampilan untuk memastikan mereka menuai manfaat daripada menderita akibat perubahan yang dilepaskan."

"Saya pikir kita semua perlu menyadari bahwa teknologi tidak dapat menyelesaikan segalanya, tetapi hampir tidak ada yang dapat diselesaikan tanpa kita."

(TribunnewsWiki/Tyo/Nur/Kompas/Rasyid Ridho)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menaker Ida Fauziah: 3 Juta Orang Kehilangan Pekerjaan akibat Covid-19"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer