"Karena pengunjung maunya disitu (pantai Sepanjang), padahal belum buka untuk uji coba. Untuk uji coba kawasan yang lain menyusul, seperti Pantai Sepanjang dan sekitarnya kemungkinan hari Selasa (14/7/2020)," kata Asty Untuk tahapan uji coba akan dilakukan pembatasan jumlah pengunjung dan jam pembukaan.
Setelah adanya perpanjangan masa uji coba pembukaan destinasi wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul sudah menargetkan penambahan destinasi yang dibuka.
Ditargetkan pada akhir Juli seluruh destinasi pantai sudah menjalani uji coba.
Baca: Viral Pelajar di Gunungkidul Miliki Nama Unik Bahasa Jawa yang Artinya Diikat Tali Ravia
Baca: Setelah Viral di Media Sosial, Dita Leni Ravia Ungkap Asal-usul Pemberian Nama Unik Tersebut
Baca: Syarat dan Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi saat Berkunjung ke Tempat Pariwisata
Ribuan ubur-ubur terlihat di perairan Probolinggo hingga mengarah ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Kabupaten Probolinggo.
General Manager PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 Mustofa Abdilah mengatakan, ribuan ekor ubur-ubur terlihat sejak Sabtu (25/4/2020).
"Ribuan ekor ubur-ubur yang terpantau bergerak secara masif dari arah barat sejak dua hari yang lalu," kata Mustafa dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/4/2020).
Mustofa mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi pada 2016.
UP Paiton telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menghalau ribuan ubur-ubur agar tak mengganggu aktivitas di pembangkit listrik tak terganggu.
Langkah penanganan, kata Mustofa, dilakukan dengan hati-hati dan tidak mengganggu kelestarian biota laut itu.
"Akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit, jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk ke intake kanal," kata Mustafa.
Pengaman kedua, kata dia, dipasang di sekitar pompa.
Jaring itu akan mencegah ubur-ubur tersedot ke dalam pompa.
Sedangkan pengaman ketiga dipasang di depan area mesin agar ubur-ubur tak masuk dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.
Selain itu, UP Paiton juga menggandeng nelayan sekitar untuk menangani ubur-ubur yang datang tersebut.
Menggunakan tujuh perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan dan dilepas di tengah laut.
"Kali ini kami lebih siap dan alhamdulillah metode yang telah kami lakukan tersebut terbukti berhasil. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” ujar Mustofa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nekat Datangi Pantai di Gunungkidul yang Belum Dibuka, Puluhan Warga Disengat Ubur-ubur"