Masuki Kawasan Wisata Pantai di Gunung Kidul yang Belum Dibuka, Warga Sekitar Disengat Ubur-ubur

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana sunset di Pantai Sadranan Gunungkidul, Sabtu (25/1/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Datangi kawasan wisata pantai di Gunung Kidul meski belum resmi dibuka, puluhan warga sekitar tersengat ubur-ubur.

Puluhan warga tersebut diketahui datangi Pantai Sepanjang, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Ngandong, dan Pantai Indrayanti.

Tim SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan, setidaknya ada 62 orang yang tersengat.

Meskipun Pantai Kukup dan Pantai Baron sudah dibuka untuk umum, namun banyak juga pengunjung yang tersengat ubur-ubur di pantai tersebut.

Setidaknya ada 79 orang yang mendapat sengatan ubur-ubur.

"Sampai pukul 15.00 WIB sudah ada 102 orang tersengat ubur-ubur kemungkinan masih terus bertambah," kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (12/7/2020).

Baca: Main TikTok di Pinggir Pantai, Remaja di AS Tak Sengaja Temukan Koper Berisi Potongan Tubuh Manusia

Baca: Bagaimana Risiko Penularan Virus Corona Saat Berada di Pantai atau Kolam Renang?Ini Penjelasannya

Pantai Sadranan di Gunung Kidul. Puluhan orang yang berwisata di pantai Gunung Kidul tersengat ubur-ubur.

Mereka yang tersengat langsung dibawa ke pos SAR terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Dijelaskannya, ubur-ubur banyak ditemukan di Gunungkidul pada Juni sampai Agustus.

Ubur-ubur yang banyak ditemukan di kawasan pantai Gunung Kidul ini merupakan jenis ubur-ubur laut yang memiliki warna biru.

Jika tersentuh kulit, sengatakan ikan tersebut akan membuat kulit panas.

Bahkan, dalam keadaan yang parah, orang yang tersengat bisa mengalami sesak napas.

Kami sudah mengimbau kepada pengunjung agar tidak menyentuh ubur-ubur, mungkin asyik bermain air mereka tidak menyadari ubur-ubur," kata Suris.

Baca: Main TikTok di Pinggir Pantai, Remaja di AS Tak Sengaja Temukan Koper Berisi Potongan Tubuh Manusia

Baca: Bagaimana Risiko Penularan Virus Corona Saat Berada di Pantai atau Kolam Renang?Ini Penjelasannya

Baca: Ratusan Wisatawan Nekat Datangi Pantai Selatan, Ada yang Mohon-Mohon Agar Diberi Izin Masuk

Uji coba pembukaan lokasi wisata

Dinas Pariwisata Gunungkidul sebenarnya hanya melakukan uji coba di beberapa pantai.

Uji coba pembukaan destinasi wisata sudah dimulai sejak 22 Juni 2020.

Awalnya, pembukaan hanya dilakukan di lima destinasi meliputi river tubing Kalisuci, Gunung Api Purba Nglanggeran serta Pantai Baron dan Kukup.

Namun demikian, seiring adanya perpanjangan masa uji coba, maka jumlah destinasi yang dibuka terus ditambah.

Sejak Sabtu (11/7/2020), uji coba dilakukan di Pantai Gesing, Nglambor-Siung, Nguyahan, Timang.

Sedangkan untuk destinasi yang bukan pantai ada Telaga Jonge dan Lembah Ngingrong.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti menyebut banyak pengunjung yang datang ke kawasan pantai belum buka kemungkinan karena sejak dari rumah mereka menginginkan berkunjung ke lokasi itu.

"Karena pengunjung maunya disitu (pantai Sepanjang), padahal belum buka untuk uji coba. Untuk uji coba kawasan yang lain menyusul, seperti Pantai Sepanjang dan sekitarnya kemungkinan hari Selasa (14/7/2020)," kata Asty Untuk tahapan uji coba akan dilakukan pembatasan jumlah pengunjung dan jam pembukaan.

Setelah adanya perpanjangan masa uji coba pembukaan destinasi wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul sudah menargetkan penambahan destinasi yang dibuka.

Ditargetkan pada akhir Juli seluruh destinasi pantai sudah menjalani uji coba.

Baca: Viral Pelajar di Gunungkidul Miliki Nama Unik Bahasa Jawa yang Artinya Diikat Tali Ravia

Baca: Setelah Viral di Media Sosial, Dita Leni Ravia Ungkap Asal-usul Pemberian Nama Unik Tersebut

Baca: Syarat dan Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi saat Berkunjung ke Tempat Pariwisata

Ubur-ubur di PLTU Paiton Probolinggo

Ribuan ubur-ubur terlihat di perairan Probolinggo hingga mengarah ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Kabupaten Probolinggo.

General Manager PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 Mustofa Abdilah mengatakan, ribuan ekor ubur-ubur terlihat sejak Sabtu (25/4/2020).

"Ribuan ekor ubur-ubur yang terpantau bergerak secara masif dari arah barat sejak dua hari yang lalu," kata Mustafa dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/4/2020).

Mustofa mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi pada 2016.

UP Paiton telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menghalau ribuan ubur-ubur agar tak mengganggu aktivitas di pembangkit listrik tak terganggu.

Langkah penanganan, kata Mustofa, dilakukan dengan hati-hati dan tidak mengganggu kelestarian biota laut itu.

"Akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit, jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk ke intake kanal," kata Mustafa.

Pengaman kedua, kata dia, dipasang di sekitar pompa.

Jaring itu akan mencegah ubur-ubur tersedot ke dalam pompa.

Sedangkan pengaman ketiga dipasang di depan area mesin agar ubur-ubur tak masuk dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.

Selain itu, UP Paiton juga menggandeng nelayan sekitar untuk menangani ubur-ubur yang datang tersebut.

Menggunakan tujuh perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan dan dilepas di tengah laut.

"Kali ini kami lebih siap dan alhamdulillah metode yang telah kami lakukan tersebut terbukti berhasil. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” ujar Mustofa.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Markus Yuwono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nekat Datangi Pantai di Gunungkidul yang Belum Dibuka, Puluhan Warga Disengat Ubur-ubur"



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer