37 Pasangan Remaja Usia 13-15 Tahun Gelar Pesta Seks dalam Rangka Rayakan Ulang Tahun di Hotel

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi remaja yang terjaring razia pesta seks

Dalam video tersebut nampak dua orang remaja yang diinformasikan kepada Tribunnewswiki.com merupakan siswa SMA.

Keduanya digerebek oleh ayah si remaja putri ketika sedang berduaan di sebuah kamar hotel.

Baca: Reuni di Satu Kamar Kos Saat Pandemi Corona, 15 Remaja Putra-Putri Digerebek Satpol PP Kota Kediri

Baca: Kisah Pilu Fabyan Devara, Remaja yang Diduga Meninggal Akibat Covid-19 setelah Alami Stroke

Mengetahui sang putri yang dibesarkannya melakukan tindakan asusila, sang ayah nampak meluapkan amarahnya dengan menggunakan Bahasa Jawa.

"Ini semua sebenarnya Bapak sudah tahu kelakuan kamu sebelumnya, ini sudah tidak ada ampun, Sya" ucap sang Ayah pada putrinya.

"Bapak kurang apa sama kamu? (Kamu) sudah Bapak rawat, Bapak lakukan ini-itu, ternyata malah mainnya di hotel," ucap sang ayah.

"Masyallah, percuma kamu Bapak suruh salat," ungkap ayah tersebut dalam video yang didapatkan oleh Tribunnewswiki.com pada Sabtu, (27/6/2020).

Dua remaja tersebut hanya terdiam tanpa perlawanan saat para penggerebek menemui mereka dan memarahinya.

Hingga artikel ini diunggah, Tribunnewswiki belum mendapat informasi lengkap mengenai kasus tersebut.

Orang tua sudah tahu dan curiga terhadap gelagat tak biasa dari anaknya

Lagi Berduaan dalam Kamar Kos Bersama SPG Cantik, Bos Perusahaan di Kupang Digerebek Istri. (TRIBUNMEDAN)

Atas peristiwa tersebut, dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Uun Zulfiana, S.Psi., M.Psi,. memberikan tanggapannya.

Seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, Uun mengatakan bahwa orangtua sebenarnya sudah curiga terhadap gelagat yang tak biasa dari anaknya.

Uun memaklumi jika ayah dalam video tersebut panik dan meluapkan amarahnya ketika mengetahui putri tersayang melakukan tindakan asusila.

"Yang dilakukan orang tua, mungkin yang namanya orang sedang panik, terkadang kan mikirnya nggak panjang, jadi langsung dia mendatangi seperti itu," terang Uun saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (27/6/2020).

"Namanya orang marah, panik, itu biasanya berpikirnya kurang jernih," lanjut Uun.

Menurut Uun, sang ayah memang tampak begitu marah dan kecewa melihat apa yang dilakukan anaknya.

Namun, ia meyakini, sang ayah tersebut tak menginginkan penggerebekan yang dilakukannya menjadi viral seperti saat ini.

"Saya melihat dari sisi bapak itu juga marah, kecewa, tapi di sisi lain mungkin dia tidak menginginkan untuk diekspos sampai viral begini," beber Uun.

"Tapi saya memahami, orang yang panik, kecewa, itu pasti akan melakukan hal-hal yang spontanitas dan mikirnya tidak terlalu panjang," tambahnya.

Anak perlu mendapatkan dukungan dan lingkungan keluarga yang baik

Uun menilai anak yang digerebek tersebut berada dalam lingkungan keluarga yang bagus dan peduli terhadapnya.

Halaman
1234


Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer