Keadaan yang berbatu hingga bertebing membuat tidak semua daerah di Pulau Palue bisa dilalui kendaraan.
Maka Maria pun harus sering berjalan kaki puluhan kilometer untuk bisa sampai ke rumah warga.
Selain itu, Maria juga rela menyusuri tebing berbatu di pinggir pantai.
Ada pilihan transportasi lain, seperti perahu.
Tapi, gelombang laut jadi tantangan berat bagi Maria ketika menumpang di perahu kecil.
Derasnya ombak menghantam bahu perahu begitu menguji adrenalin.
"Situasi dan kondisi tidak bisa dikompromi. Mau tidak mau harus dijalani.
Jalan kaki melewati tebing pasti sakit. Begitu pula naik kapal motor lewat laut, pasti mabuk. Semuanya saya nikmati," ujar Maria.
Baca: Ini Pulau di Indonesia yang Tak Memiliki Gunung Api, Jawaban Soal Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP
Meski banyak tantangan yang dilaluinya, namun Maria tetap menganggap bahwa hal tersebut bukanlah beban.
Ia harus tetap melakukan pengabdiannya demi masyarakat di pulau itu.
"Meski begitu banyak menghadapi tantangan, ia tidak pernah putus asa melayani masyarakat.
Cuaca buruk pun tidak menjadi halangan untuk melayani pasien yang butuh bantuan tenaga medis." tuturnya.
Baca: Wanita Ini Tinggal bersama 31 Pria di Pulau Terpencil: Awalnya Dihormati Bak Ratu, Akhirnya Tragis
Maria menuturkan, tak ada listrik dan sinyal telepon di Pulau Palue, tempatnya bertugas.
Untuk mengisi daya ponsel, ia harus mengantre di rumah yang memiliki genset.
Maria harus berjalan jauh dari perkampungan menuju sebuah bukit untuk mendapatkan sinyal telepon.
"Saat mau rujuk pasien, kami harus cari sinyal di tempat yang agak tinggi untuk bisa komunikasi dengan petugas di RSUD Tc Hilles Maumere," ungkap Maria.Maria berharap pemerintah bisa mengalirkan aliran listrik dan sinyal telepon agar pulau tersebut tak ketinggalan informasi.
Kisah perjuangan Maria tersebut menggambarkan tentang keragaman daerah di Indonesia.
Dan masih ada orang baik yang mau berjuang dan berkorban untuk orang lain.
Baca: Di Pulau Ini Kamu Mungkin Bisa Temukan Harta Karun, tapi Ancaman Mempertaruhkan Nyawa Menanti
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Perawat di Pulau Terluar, Jalan Kaki Susuri Tebing Berbatu untuk Tangani Pasien"