Jet Tempur AS F-22 Mencegat Pesawat Patroli Rusia IL-38 di Alaska

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi F-22 Raptor milik Amerika Serikat. Dua pesawat Rusia dilaporkan dicegat oleh F-22 Raptor saat akan Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska.

India dan Rusia menandatangani kesepakatan S-400 senilai lebih dari 5 miliar USD pada 2018.

Sistem rudal S-400 akan memberikan bobot bagi pertahanan udara India yang kuno, sedangkan pejuang tambahan akan meningkatkan kemampuan Angkatan Udara India.

Dibutuhkan 10 skuadron pejuang tambahan untuk melengkapi 32 yang saat ini beroperasi, kata orang-orang, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengutip aturan berbicara kepada media.

Skuadron memiliki antara 16 dan 18 pesawat tempur.

Juru bicara Kementerian Pertahanan A Bharat Bhushan Babu menolak berkomentar sebelum pertemuan di Moskow berlangsung.

Sedangakan, Amerika Serikat telah mengingatkan India dan menentang pembelian sistem S-400 dari Rusia.

Mereka mengatakan, pembelian itu akan berdampak serius pada hubungan pertahanan Washington-New Delhi.

“Kontrak Rusia dengan India saat ini berjumlah 14,5 miliar USD, sementara dengan China saat ini sekitar 2 miliar USD,” kata Konstantin Makienko, wakil kepala Pusat Analisis Strategi dan Teknologi, seorang konsultan Moskow untuk industri pertahanan, yang mencatatnya.

Baca: Perang Dagang dan Naikkan Tarif Impor Produk China, India Bersiap Korbankan Masyarakat Kelas Bawah

Baca: Pertemuan Trilateral India, China, Rusia Siap Digelar 23 Juni 2020 Bahas Konflik Perbatasan

Tidak mungkin Rusia akan mempercepat pengiriman S-400 seperti halnya dengan Turki tahun lalu.

 “Militer Rusia tidak akan senang jika ini akan menjadi rutinitas. Dalam hal India, belum ada alasan yang jelas untuk mempercepat pengiriman dengan biaya tentara Rusia,” kata Makienko.

Seorang pejabat yang memiliki otoritas mengatakan Rusia belum menerima permintaan resmi untuk mempercepat pasokan.

“Bahkan jika India memintanya, secara teknis akan sulit bagi Rusia untuk memproduksi dan mengirimkan S-400 lebih awal dari tahun 2021,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut, Seperti dilansir oleh South China Morning Post.

Sementara itu, seorang pakar China di Carnegie Moscow Centre Alexander Gabuev mengatakan jika semakin rumit bagi Rusia untuk mempertahankan hubungan baik dengan New Delhi dan Beijing.

"Ini adalah tes yang sangat penting secara keseluruhan kemampuan Rusia untuk menyeimbangkan hubungan di tengah meningkatnya ketergantungan pada China, yang menjadi semakin tegas dan mendorong para mitranya untuk memilih pihak," kata Gabuev.

“Meski demikian, India merupakan pasar utama dan peluang bagi Moskow untuk mendiversifikasikan hubungannya di Asia, jauh dari ketergantungan pada China,” tambahnya.

Penjualan S-400 dan jet tempur canggih ke India tidak akan merusak hubungan dengan China, kata Igor Korotchenko, kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia di Moskow.

"Pasar senjata India adalah prioritas utama bagi kami," katanya.

“Tidak ada masalah di sini untuk hubungan kita dengan China,” lanjutnya.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy/Tyo/Kontan.co.id/Khomarul Hidayat)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Jet tempur F-22 Amerika Serikat cegat dua pesawat patroli Rusia di Alaska"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer