Password Kurang Aman, Webinar Zoom Sosialiasi Pilkada KPU di Sumatera Barat Disusupi Video Asusila

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rapat terbatas Presiden Joko Widodo dengan sejumlah menterinya, Senin (16/3/2020) via Zoom.

"Tahapan kembali kita mulai pada 15 Juni mendatang untuk melanjutkan tahapan yang tertunda seperti verifikasi faktual calon perorangan," kata Amnasmen pada Minggu (31/05/2020).

Untuk tahapan pendaftaran calon dari partai, menurut Amnasmen masih menunggu keputusan dari KPU Pusat.

"Jadwal pendaftaran untuk calon dari partai masih kita tunggu. Kemungkinan bisa Agustus," jelas Amnasmen.

Zoom rawan bocor

Aplikasi telekonferensi yang tengah naik daun, Zoom mulai diragukan keamanannya. Laporan terbaru menyebut ribuan rekaman video telekonferensi Zoom bocor di internet.

Ribuan rekaman video percakapan yang tersimpan di aplikasi ketiga, terpapar tanpa perlindungan password dan memungkinkan siapa saja untuk melihat dan mengunduhnya.

Baca: Sempat Gagap Bahasa Inggris dan Ide Besarnya Ditolak CISCO, Berikut Kisah Eric Yuan Mendirikan Zoom

Baca: Meroket Selama Pandemi Covid-19, Nilai Saham Zoom Kini Dekati Rp 1000 Triliun: Kalahkan Saham AMD

Baca: Setelah Dugaan Data Diretas Hacker, Kali Ini Zoom Terseret Konflik Politik Amerika Serikat vs China

Seorang peneliti keamanan, Patrick Jakcson, mengatakan setidaknya ada 15.000 rekaman video pertemuan Zoom yang tidak terlindungi password di penyimpanan cloud.

Laporan Washington Post menemukan sejumlah contoh video yang bocor.

Seperti video terapi pribadi, video kegiatan belajar mengajar, pertemuan bisnis, hingga video asusila.

Dalam sebuah video training kesehatan yang bocor, di dalamnya terdapat nama dan nomor ponsel peserta.

Ada pula dokumen laporan keuangan perusahaan dalam pertemuan telekonferensi bisnis juga ikut terungkap.

Kegiatan belajar mengajar juga mengekspos wajah anak-anak dan informasi detail terkait mereka.

Pengguna yang kerap merekam lalu menyimpan rekaman video Zoom pasti bisa dengan mudah menemukan video rekaman yang bukan miliknya untuk diakses.

Eric Yuan, sosok dibalik kesuksesan Zoom. (AFP)

Video rekaman Zoom yang beredar di internet, diduga ada pula yang tidak sengaja terunggah ke platform lain.

Zoom memiliki fitur yang mengizinkan pengguna berbayar untuk menyimpan rekaman ke cloud, misalnya saja server Zoom.

Namun, pengguna bisa saja menyimpannya di perangkat lain, seperti komputer atau server pribadi lainnya.

Bisa saja ada miskonfigurasi saat melakukan penyimpanan dan justru membuatnya rentan diakses orang lain. Orang lain bisa meretas server tersebut lalu mengunduh rekaman yang telah disimpan.

Zoom memiliki sebuah fitur di mana sang host (penyelenggara pertemuan) dapat merekam telekonferensi tanpa persetujuan dari semua peserta.

Mereka hanya diberi notifikasi bahwa telekonferensi tengah direkam dan bisa memilih opsi meninggalkan pertemuan (leave meeting) jika berkehendak.

Dihimpun dari Mashable, Zoom mengimbau agar pengguna lebih ekstra hati-hati saat menyimpan perekaman video.

Halaman
123


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer