Sepeda lipat buatan Inggris, Brompton makin menjadi perhatian di tengah memuncaknya tren bersepeda di Indonesia.
Ada beberapa alasan di balik menjamurnya penikmat sepeda lipat tiga ini.
Di antaranya, harga yang mahal, keringkasan lipatan, dan gengsi yang menyertainya.
Tak pelak, harga jual sepeda tersebut pun kian merangkak naik.
Bahkan, beberapa produk sudah menembus angka tak wajar.
Sementara itu, usaha penipuan pun mulai bermunculan.
Tingginya minat pembeli, membuat para penipu seperti mendapat kesempatan untuk "menebarkan" jebakan mereka.
Baca: Benarkah Bersepeda Pakai Masker Bisa Sebabkan Orang Meninggal Dunia? Begini Penjelasan Ahli
Baca: Oxford Inggris Siap Ubah Pusat Kota Lebih Ramah bagi Pejalan Kaki dan Pesepeda
Jika anda sedang mengincar Brompton, maka sepantasnya untuk lebih peka dan berhati-hati dalam memilih penjual.
Supaya tidak tertipu, Baron Martanegara, pendiri komunitas Brompton Owner Group Indonesia ( BOGI) dan juga co-founder komunitas Brompunk Reza Teha membagikan sejumlah tips penting ini.
Baron menjelaskan, salah satu trik yang digunakan penipu di media sosial adalah mencomot foto dari para pecinta Brompton sebagai bahan marketing untuk menipu.
Foto tersebut dipasang di akun medsos yang namanya mirip dengan sejumlah akun resmi penjualan Brompton lain.
Setelah ada konsumen yang tertarik, para penipu akan meminta uang muka atau down payment (DP) dengan besaran beragam, dari Rp 2-5 juta.
“Kalau tidak kenal lalu minta DP, lebih baik jangan dikasih. Karena ada teman yang kena modus ini,” tutur Baron.
Untuk itu, bila berada di satu kota, sebaiknya lakukan COD (cash on delivery).
Bila berada di beda kota, baik untuk meminta tolong teman atau saudara untuk mengecek barang tersebut.
“Kecuali kalau kita kenal (dengan orang yang jualnya). Kalau gak kenal, jangan mau kasih DP,” ungkap Baron.
Bagi yang ingin membeli Brompton, pelajari detail produk sepeda itu sebelum membayarnya.