Tetapi, kritik yang berembus meyakini bahwa jumlah yang dipaparkan oleh Negeri "Beruang Merah" bisa jadi tidak utuh (under-reporting).
Karena itu, Kremlin bersiap untuk memberi informasi utuh.
Termasuk kematian karena wabah namun tidak sempat dilakukan tes.
Baca: Vladimir Putin
Baca: Iran, Rusia, China, dan Turki Justru Rayakan Kekacauan dan Kerusuhan di Amerika Serikat
Baca: Rusia Berhasil Temukan Vaksin Virus Corona, Disebut Anti Virus Covid-19 Paling Menjanjikan di Dunia
Atau kasus kematian lain di mana virus corona ditemukan di jenazah korban, namun dianggap bukan penyebab utama kematiannya.
Menggunakan metode baru ini, pada Sabtu (13/6/2020), Rusia melaporkan revisi kasus mortalitas pada April mencapai 2.712 orang.
Jumlah tersebut lebih banyak, malah bisa dikatakan dua kali lipat dari jumlah yang diumumkan gugus tugas setempat, yakni 1.152.
Data tersebut mewakili tingkat kematian sebesar 2,6 persen.
Pemerintah Rusia menuturkan tingkat kematian untuk Mei dan Juni kemungkinan lebih tinggi.
Amerika Serikat saat ini sedang banyak diterpa masalah.
Tindakan rasisme kepolisian yang berujung demonstrasi di seluruh negara bagian pun menambah situasi tak menentu di negeri paman Sam tersebut setelah sebelumnya dihantam pandemi Covid-19.
Kemudian, Jumlah kasus positif virus corona terus bertambah di Amerika Serikat (AS).
Mengutip pemberitaan Voice of America Kamis (11/6/2020), berdasarkan update data virus corona terbitan Universitas Johns Hopkins menyebutkan, Amerika Serikat sekarang memiliki 2.000.464 kasus terkonfirmasi Covid-19.
AS tercatat di tempat teratas negara yang paling banyak kematian akibat corona.
Kasus positif itu hampir tiga kali lipat dibandingkan Brasil yang menempati peringkat dua dengan 772.416.
AS juga meraih predikat sebagai negara yang paling banyak melakukan tes, yaitu sekitar 500.000 tes setiap hari.
Itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa AS mencatat sekitar 20.000 per hari.
Baca: Amerika Serikat-China Memanas, 3 Kapal Perang AS Terlihat Berpatroli di Perairan Indo-Pasifik
Baca: Masalah antara Amerika Serikat vs China Kembali Bertambah, Kali Ini Terkait Kepemilikan Nuklir
Baca: Viral Video Perempuan Papua Ikut Demonstrasi di Amerika Serikat, Pidato hingga Teteskan Air Mata
Dan juga berdasarkan update virus corna itu, sebanyak 416.201 orang yang meninggal akibat virus corona di seantero jagat.
Rinciannya lagi-lagi AS di peringkat pertama dengan 112.924 orang meninggal.
Inggris, berada di bawah AS, mencatat 41.213 orang tutup usia akibat Covid-19.