Berikut Kronologi Pemakaman Jenazah Covid-19 Tanpa Protokol Kesehatan oleh Ratusan Ojol di Surabaya

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut digelar dalam rangka memprotes kebijakan pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT Gojek Indonesia, serta meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus tetap Rp 80 ribu per hari seperti sebelumnya.(KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Dokter di RSUD dr Soetomo kemudian melakukan tes swab lantaran DAW diketahui merasakan sesak napas dan demam tinggi.

Wanita tersebut sebenarnya juga telah dijadwalkan untuk menjalani operasi patah tulang pasca-kecelakaan.

Namun belum sempat dioperasi dan diumumkan statusnya, DAW lebih dulu meninggal pada Minggu (7/6/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.

"Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang)," ucap Joni.

Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut digelar dalam rangka memprotes kebijakan pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT Gojek Indonesia, serta meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus tetap Rp 80 ribu per hari seperti sebelumnya.(KOMPAS.com/RAJA UMAR) (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Joni yang juga merupakan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah memastikan jenazah dipulasara sesuai aturan kesehatan.

Namun pihak keluarga dan rekan-rekan seprofesi DAW tidak setuju karena telah meyakini driver ojol tersebut negatif Virus Corona dari hasil rapid test.

"Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19-nya, tapi kita di Dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar," ujar Joni.

Ratusan pengemudi ojol dan keluarga DAW menggeruduk rumah sakit dan membawa paksa jenazah PDP tersebut.

Mereka lalu memakamkan DAW tanpa prosedur khusus di Jalan Dukuh Kupang Barat, Surabaya, pada Minggu (7/6/2020) tengah malam.

Setelah berselang dua hari, DAW ternyata dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) yang baru keluar.

"Orang dengan trauma itu imunitasnya turun, sehingga beliau tidak terdeteksi saat rapid test menunjukkan tidak reaktif."

"Berarti imunitasnya tidak terlalu bagus sehingga bahaya sekali jika terinfeksi oleh virus," jelas Joni.

Joni mengatakan bahwa rapid test tidak bisa dijadikan patokan untuk menyatakan bahwa pasien tidak terpapar Virus Corona.

Pasalnya, deteksi secara rapid masih memiliki kemungkinan false negative atau kesalahan hasil negatif.

"Jadi, mohon kawan-kawan, walaupun rapid test negatif, orang itu bisa menderita Covid-19."

"Justru yang rapid test negatif itu yang harus kita waspadai karena dia belum terbentuk antibodi," pungkasnya.

Update Covid-19 

Jumlah pasien terinfeksi corona di dunia, hingga Jumat (12/6/2020) pukul 8.14 WIB adalah 7.589.101 kasus.

Ini artinya, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, ada penambahan 111 ribu kasus.

Pasalnya, pada Kamis (11/6/2020) pukul 16.28 WIB, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di dunia adalah 7.477.996 kasus.

Baca: Setelah Jadwalkan Uji Coba Vaksin, Indonesia Akan Ciptakan Obat Covid-19 dari Ekstrak Empon-empon

Baca: Amerika Sebut China Berbohong soal Kemunculan Covid-19, Buktikan lewat Foto Satelit, WHO Kecolongan?

Baca: Naik Tajam, Ahli Perkirakan Kematian Akibat Covid-19 di AS Bisa Tembus 100 Ribu pada September

Halaman
123


Penulis: Haris Chaebar
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer