Setelah beberapa waku lalu Surabaya dihebohkan dengan jenazah yang diambil paksa dari rumah sakit, kali ini pasien jenazah Covid-19 yang berprofesi sebagai ojek online (ojol) juga diperlakukan demikian.
Jenazah pasien dalam status pengawasan (PDP) yang dimakamkan ratusan rekan seprofesi ojek online (ojol) dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Menurut pihak rumah sakit, rapid tes yang dilakukan pada pasien menunjukkan non reaktif, sementara hasil tes swab belum keluar.
Merasa kawannya bebas Virus Corona, keluarga korban dan ratusan pengemudi ojek menjemput paksa jenazah pasien di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Mereka nekat memakamkan wanita tersebut tanpa melakukan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Belakangan, baru diketahui bahwa pasien tersebut ternyata resmi positif terjangkit Virus Corona.
Dilansir Kompas.com, Kamis (11/6/2020), Direktur RSUD dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi, menuturkan bahwa pihaknya baru mengetahui pasien tersebut positif Covid-19.
Baca: Tantang Cium Mulut Pasien Covid-19, Seniman di Surabaya Diperiksa Polisi Setelah Videonya Viral
Baca: Setelah Pulangkan Paksa Jenazah Covid-19, Warga di Surabaya Justru Anarkis Terhadap Petugas Medis
Baca: 5 Dari 31 Pelaku yang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19 di Makassar Reaktif Rapid Test
"Hasil swabnya positif, diketahui setelah beliau wafat," terang Joni, saat dihubungi, Rabu (10/6/2020), dikutip dari laman Kompas.com berjudul Pengemudi Ojol yang Dimakamkan Ratusan Rekan dengan Prosedur Normal Ternyata Positif Covid-19.
Diketahui, pasien yang meninggal tersebut merupakan driver ojol yang berinisial DAW (39).
Wanita tersebut awalnya dilarikan ke rumah sakit swasta setempat karena mengalami kecelakaan.
Ia terjatuh dan mengalami luka-luka serta patah tulang saat menjadi korban penjambretan di Jalan Darmo Harapan Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (4/6/2020).
Menurut penuturan Joni, saat diperiksa di rumah sakit tersebut, DAW telah menjalani berbagai pemeriksaan.
"Di sana, dokternya cukup teliti, (DAW) dilakukan pemeriksaan ketat sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan," kata Joni.
Sempat menjalani rapid test, DAW sempat dikira negatif Virus Corona karena hasil tes menunjukkan non reaktif.
Namun, dari pemeriksaan CT-scan, ditemukan bercak putih atau ground glass opacity di paru-paru DAW.
"Nah, di CT-scan ada yang disebut dengan ground glass," lanjutnya.
Adanya ground glass tersebut menunjukkan bahwa paru-paru penderita dipenuhi oleh air.
Gejala ini merupakan satu diantara gejala yang umum ditemui pada pasien terinfeksi Covid-19.
Pihak medis yang curiga karena DAW mengalami gejala mirip Covid-19 memindahkan pasien tersebut ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.