Fakta Dokter Miftah Fawzy Meninggal Akibat Covid-19: Gugur di Tengah Perjuangan demi Gelar Spesialis

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Almarhum dr Miftah Fawzy Sarengat pejuang kesehatan, gugur karena menangani pasien Covid-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Salah satu tenaga medis kembali menjadi korban akibat terinfeksi Virus Corona.

Dokter Miftah Fawzy Sarengat, seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya meninggal karena Covid-19.

Diketahui, kabar duka kembali datang dari tenaga medis yang berusaha memerangi Covid-19 atau virus Corona di Surabaya.

Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu meninggal karena terpapar Covid-19.

Jenazah dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya ini sempat disemayamkan dalam ambulans dan melintas di Aula FK Unair untuk mendapat penghormatan dari rekan sejawat.

Penyebab pasti terpaparnya dr Miftah belum diketahui dan masih dilakukan pelacakan.

Selain itu, sosok asli Miftah Fawzy juga diungkap oleh beberapa rekan sejawatnya.

Baca: 32 Dokter yang Meninggal Akibat Virus Corona Ternyata Mayoritas Bertugas di RS Non-Covid-19

Berikut rangkuman faktanya, dikutip dari Surya.co.id:

1. Dokter ketiga yang gugur melawan Covid-19

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, dr Brahmana Askandar saat hadir dalam upacara penghormatan dan prosesi pelepasan jenazah di FK Unair mengatakan, dr Miftah merupakan dokter ketiga di Surabaya yang gugur sebagai penjuang medis dalam melawan Covid-19 atau virus Corona.

"Dr Miftah merupakan dokter yang ketiga yang gugur di Surabaya.

Kami harap mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir.

Perjuangan beliau harus kami lanjutkan karena perjuangan belum selesai, mudah-mudahan Covid-19 segera berakhir," ujar dr Brahmana.

Almarhum dr Miftah Fawzy Sarengat pejuang kesehatan, gugur karena menangani pasien Covid-19.

2. Penyebab terpapar masih dilacak

Dokter Brahmana mengungkapkan, sampai saat ini penyebab pasti terpaparnya dr Miftah belum diketahui dan masih dilakukan pelacakan.

Meski demikian, IDI Surabaya terus melakukan imbauan dan mengevaluasi ulang bagaimana pencegahan penularan di kalangan dokter dan tenaga medis.

"Kami terus melakukan evaluasi dan memperbarui alat pelindung diri (APD).

Prosedur-prosedur kami perbaiki dan diperketat, agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.

Baca: Kulit Wajah Menghitam 4 Bulan Lawan Covid-19, Dokter Hu Weifeng Meninggal Dunia

3. Sosok asli dokter Miftah

Dekan FK Unair Prof Soetojo yang menjadi pemimpin prosesi pelepasan jenazah menuturkan, sosok dr Miftah merupakan dokter pembelajar dan pekerja keras.

Halaman
123


Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri

Berita Populer