Dia tidak mewakili kota kami yang beragam dan multibudaya,” isi petisi tersebut.
Museum Bristol telah berusaha menjelaskan alasan mengapa patung Colston tetap berada di kota.
"Colston tidak pernah, sejauh yang kita tahu, berdagang di Afrika yang diperbudak dengan alasan sendiri,” kata pihak Museum Bristol dalam situs webnya.
"Yang kita tahu adalah bahwa dia adalah anggota aktif badan pengurus RAC, yang diperdagangkan di Afrika yang diperbudak, selama 11 tahun,” tambah mereka.
Diberitakan sebelumnya, para pengunjuk rasa di kota Bristol, di Inggris barat daya, mengikat patung perunggu Edward Colston dengan tali sebelum menjatuhkannya ke sorak-sorai dari kerumunan di sekitarnya.
Demonstran kemudian terlihat menggulingkan patung itu ke pelabuhan terdekat dan melemparkannya ke Sungai Avon.
Sementara insiden itu mengumpulkan banyak perayaan di kalangan pengunjuk rasa, polisi setempat mengatakan penyelidikan telah diluncurkan ke dalam insiden itu.
"Ada sekelompok kecil orang yang jelas-jelas melakukan tindakan kejahatan dalam merobohkan sebuah patung di dekat Bristol Harbourside," kata polisi Avon dan Somerset, Minggu dalam satu pernyataan .
"Investigasi akan dilakukan untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat dan kami sudah menyusun rekaman insiden itu." lanjutnya.