Wabah Ebola Kembali Muncul di Kongo di Tengah Pandemi Covid-19, Bagaimana Gejala dan Penyebarannya?

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penanganan pasien virus ebola. Wabah ebola kembali muncul di Kongo.

Selain kelelawar, beberapa satwa liar yang menjadi inang ebola adalah landak, simpanse, gorila, monyet, dan antelop.

Mayoritas penduduk Afrika terinfeksi ebola karena kontak langsung dengan hewan yang ditemukan sakit atau mati di hutan setempat.

Virus ebola kemudian menyebar antar-manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi.

Tak hanya kontak langsung, tetapi juga melalui benda mati yang terpapar cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Banyak tenaga kesehatan di Afrika yang terinfeksi ebola karena menangani pasien tanpa alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

Wanita hamil yang terinfeksi dan sembuh dari ebola bisa menurunkan virus tersebut kepada bayi atau janinnya lewat ASI dan jaringan di dalam rahim.

Gejala dan diagnosis ebola

Mengutip situs resmi WHO, Selasa (2/6/2020), periode inkubasi ebola memiliki interval antara dua hingga 21 hari.

Seseorang yang terinfeksi virus ebola tidak bisa menularkan penyakitnya kepada orang lain sebelum ada gejala yang timbul.

Beberapa gejala penyakit ebola antara lain:

- Demam

- Kelelahan

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

Lima gejala utama tersebut kemudian diikuti oleh:

- Muntah-muntah

- Diare

- Ruam

- Gejala kerusakan ginjal dan fungsi hati

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer