Keberangkatan Haji Tahun 2020 Resmi Batal, Bagaimana yang Sudah Bayar Lunas? Ini Penjelasannya

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagaimana bagi calon jamaah haji yang telah membayar lunas namun tidak jadi berangkat? Inilah penjelasannya, FOTO: Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019).

Ia optimistis pelaksanaan haji tahun ini tetap berjalan seiring dengan meredanya penyebaran Covid-19. "Bila nanti tidak diharapkan nanti ada mekanisme, semua pasti akan paham, karena ini bukan kesengajaan. Ini situasi kondisi global," katanya.

Apa kata calon jemaah haji?

Warni Mbuinga, 55 tahun, calon jemaah haji asal Jawa Barat mendapat jadwal berangkat ke tanah suci tahun ini.

Ia sudah menunggu momen penting dalam hidupnya ini sejak 2013 lalu, dengan mengumpulkan uang dari hasil jualan teh.

"Waktu itu, dari mana uang Rp25 juta untuk daftar, kata saya gitu. Tapi ada rezeki sedikit saya tabung. Ada dapat Rp100 ribu, ada dapat Rp200.000, tabung," katanya.

Saatnya Warni mendapat informasi berangkat tahun ini dari ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji. "Saya sampai gemetar, saya sampai nangis," katanya.

Warni kemudian membayar uang Rp3 juta untuk biaya manasik. Ia pun mengikuti manasik berkali-kali, sampai akhirnya datang informasi sinyalemen keberangkatan haji tahun ini akan ditunda karena virus corona.

"Susah berkata-kata. Paling saya tiap kali sholat bermohon, Ya Allah andaikan tahun ini dipanggil, mudahkan. Tapi kalau ini.. susah diungkapkan. Tapi kalau tahun depan, apa masih ada umur? Tapi serahkan lagi sama Allah," katanya.

Jika tahun ini Warni gagal ke tanah suci, ia memilih untuk tetap melunasi biaya haji dan menunda keberangakatan sampai tahun depan.

Kondisi yang sama dirasakan juga Tintin Kartini, 52 tahun. Ia bahkan sudah berpamitan kepada orangtua termasuk keluarga untuk pergi haji tahun ini.

"Sudah minta doa ke orang tua, ke suami, ke anak-anak kasih tahu. Sambil menyiapkan baik dari segi mental, keilmuan, fisik, karena memang sudah berharap berangkat," katanya.

Titin tak akan menarik dana hajinya, sambil menunggu kepastian pelaksanaan haji di tengah pandemi virus corona.

Sementara itu, Toha, 54 tahun, dan istrinya dijadwalkan pergi haji pada tahun ini setelah mendaftar sejak tujuh tahun lalu.

Saat mendaftar, Toha mendapatkan informasi bahwa semakin lama mendaftar haji, maka akan semakin panjang daftar antreannya.

"Sekarang itu antrenya banyak. Ada yang 8 tahun, ada yang 10 tahun, bahkan ada yang berpuluh-puluh tahun. Termotivasi saya dari situ, yang penting daftar aja dulu," katanya kepada BBC News Indonesia, Rabu (04/01).

Toha bersama istrinya juga sudah melunasi biaya haji tahun ini, sekaligus telah mengikuti manasik.

"Pada intinya saya ikut pemerintah. Karena pemerintah juga sudah berusaha. Kalau opsinya harus diundur, ya kita manut aja," katanya.

Jangan sampai calon jemaah kena masalah dua kali

Staf pengaduan dan hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Rio Priyambodo meminta pemerintah pro aktif dalam berkomunikasi dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Sebab, pelaksanaan haji masih ada kemungkinan untuk ditunda.

Segala skenario terburuk dari pelaksanaan haji tahun ini perlu dikomunikasikan kepada calon jemaah haji. "Jadi sebelum konsumen (jemaah haji) menanyakan, pemerintah sudah memberikan informasi terkait dengan keberangakatan jemaah tahun ini," katanya.

Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer