Dua Polwan di Pati Jawa Tengah Rela Menyamar Jadi PSK demi Bongkar Prostitusi

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Wedarijaksa, Pati, AKP Rochana Sulistiyaningrum bersama Bripda Mira Indah Cahyani berbagi kisah soal keberhasilannya membongkar praktik prostitusi, Minggu (26/9/2017). Keduanya bahkan berdandan menor, berpakaian minim dan melepas jilbab saat menyamar menjadi PSK di warung kopi di wilayahnya.

Rampung berdandan, kedua polwan tanpa berbekal senjata api (senpi) ini bergegas menuju warung kopi Kuro-Kuro.

Motor matik diparkir di depan lokasi.

Rochana dan Mira masuk warung kopi itu sehabis magrib dan kondisi sepi.

Mereka masuk warung untuk mengawali aksi penyamaran.

Keduanya mengaku sebagai sesama kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan.

Setelah bertemu dengan seorang wanita berpakaian seksi, mereka mengutarakan niat bekerja di sana.

Rochana dan Mira bergantian memelas dan merayu, hingga wanita PSK itu memanggil bosnya.

Baca: Penggerebekan PSK di Padang, Libatkan Anggota DPR Andre Rosiade Ternyata Pinjam Kamar Ajudannya

Akhirnya Woro Wiranti (34), wanita pemilik bisnis prostitusi itu, keluar dari kamar menemui keduanya.

Namun saat melihat wajah Woro, AKP Rochana membuatnya kaget.

"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu lho di panggung saat saya berjaga mengamankan," tuturnya.

"Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulillah ia tak mengenali saya," kata Rochana yang masuk Secaba Polwan pada 1987.

Setelah mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati secangkir kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro selaku mucikari itu akhirnya memberikan kode lampu hijau.

AKP Rochana dan Bripda Mira Indah Cahyani diterima bekerja.

Namun, pekerjaan itu dengan syarat keduanya harus senantiasa berpenampilan aduhai yang mengundang syahwat lelaki.

Mereka berdua diharuskan berangkat bekerja mulai pagi pukul 09.00 WIB.

"Besok langsung kerja aja layani tamu berkaraoke. Jika tamu minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke dan dua kamar. Oh iya kamu jangan pakai daster lagi. Kalau siang banyak bos-bos berkumpul di sini. Ada bos ketela, bos ikan, dan bos tepung. Kalau habis magrib sudah sepi," kata Rochana menirukan ucapan bos PSK itu.

Tarif sesuai usia dan fisik

Warung kopi Kuro-Kuro tersebut sudah beroperasi 4 bulan.

Untuk sekali berkencan dengan PSK tarifnya mulai Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu, tinggal menyesuaikan usia dan fisik.

"Meski sudah berumur saya diperbolehkan bekerja dengan tarif Rp 50 ribu sekali kencan. Katanya saya khusus untuk brondong, karena brondong itu tak berduit. Kalau Mira tarifnya Rp 350 ribu, dengan alasan karena muda dan bodinya masih bagus. Itu bosnya yang bilang," kisah Rochana.

Halaman
1234


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer