Akan tetapi sejauh ini, diketahui secara umum karakter keluarga coronavirus cukup mirip, yakni dianggap lemah jika harus berhadapan dengan bahan disinfektan.
Menurut hasil penelitian, virus corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti metal, kaca, atau plastik sampai beberapa hari.
Meski sejauh ini belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, namun diduga hasilnya tidak jauh berbeda dari sepupu sesama coronavirus lainnya.
Kabar baiknya, virus tersebut dianggap bisa nonaktif dengan bahan disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, hidrogen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit 0,1% dalam waktu 1 menit.
Maka, rajin-rajin membersihkan permukaan benda yang sering disentuh layaknya telepon genggam, gagang pintu, dan meja kerja menggunkaan bahan disinfektan.
4. Melemah di suhu panas
Sejauh ini belum ada penelitian yang menyebut bahwa virus penyebab Covid-19 lemah terhadap panas. Namun, coronavirus penyebab penyakit SARS, terbukti bisa melemah pada suhu panas.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), virus penyebab SARS bisa terbunuh pada suhu 56°C.
Baca juga: Mungkinkah Wabah Covid-19 Reda di Cuaca Hangat?
Virus corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan.
Akan tetapi dengan seiring berjalannya waktu, virus corona tidak lagi cukup kuat untuk dapat menimbulkan infeksi.
Jadi, baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tidak melarang pengiriman paket antar negara sebab risiko penularan lewat media pengiriman paket tersebut sangatlah rendah.
Kelemahan virus corona patut diketahui supaya masyarakat memahami cara mencegah penularan Covid-19 dan bukan untuk meremehkan virus ini.
Selalu waspada dan lakukan pencegahan di berbagai tempat dan waktu, supaya risiko terpapar juga rendah.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.co dengan judul, "5 Kelemahan Virus Corona yang Bisa Dimanfaatkan untuk Cegah Penularan"