Cerita Tenaga Medis Tak Bisa Pulang Saat Lebaran: 'Saya Ingin Cepat Pulang, Kangen Sama Keluarga'

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berada di depan mural yang bergambar dukungan untuk tenaga medis yang ada di Kavling Kinayung Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/5/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19.

Namun, ia tak pernah mengeluh. Ia melakukan dengan ikhlas untuk merawat pasien Covid-19 hingga sembuh.

“Lebih capek ya pasti karena kitakan sekarang udah pakai hazmat, jadi capeknya lebih gitu.

Tapi namanya tugas kan mau gimana lagi,” kata Fitri.

Baca: Berteriak dan Ancam Bunuh Diri, Pasien Positif dan PDP Covid-19 Minta Pulang Untuk Rayakan Lebaran

Baca: 5 Aplikasi Untuk Silaturahmi dan Mudik Virtual Idul Fitri 1441 H di Tengah Pandemi Covid-19

Warga berada di depan mural yang bergambar dukungan untuk tenaga medis yang ada di Kavling Kinayung Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/5/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di samping itu, Fitri juga mengungkapkan kekecewaanya terhadap masyarakat.

Sebab dia melihat banyak masyarakat yang belum menyadari pentinggnya tinggal diam di rumah.

Menurut dia, jika semakin banyak masyarakat yang keluar rumah berkerumun, maka semakin banyak pula pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).

Status OTG dapat membahayakan lantaran kasusnya sulit dilacak. OTG bisa saja menyebarkan kasus Covid-19 ke semua orang.

“Ya sebel sih ya, soalnya pasti kan bakal tambah lama nih abisnya Corona,

pasien-pasien OTG berkeliaran di mana-mana kan kita enggak tau,” ujar Fitri.

Fitri menyadari bahwa memang bosan berada di rumah lama-lama.

Namun, dengan diam di rumah, masyarakat bisa mengurangi risiko penyebaran Covid-19 yang masif.

Dengan demikian, masyarakat ikut membantu pekerjaan tenaga medis.

Baca: Tradisi Sungkeman

Baca: Diperpanjang Jadi 6 Bulan, Besaran BLT Dana Desa Naik Jadi Rp 2,7 Juta per Keluarga, Ini Rinciannya

Pasar Warakas masih dipenuhi warga jelang lebaran. (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

“Saya ingin cepat pulang, kangen sama keluarga.

Sekarang saya enggak tahu belum ada kepastian bisa pulang berkumpul keluarga,” kata Fitri sendu.

“Tenaga medis tidak meminta dihargai oleh masyarakat.

Dengan mereka bandel aja udah memperberat pekerjaan kita.

Pasien tambah banyak dan kadang ada yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang tidak bagus,” tambah dia.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tertib mengikuti aturan Pemerintah berada di rumah.

“Diam saja di rumah, syukuri aja bagaimana situasi kita.

Tetap jaga kesehatan dan kebersihan agar sekeliling kita tetap terjaga,” tutur dia.

(TribunnewsWiki.com/SO/Kompas.com/Cynthia Lova)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerinduan Tenaga Medis Covid-19 Berkumpul Bersama Keluarga..."



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer