Cerita Tenaga Medis Tak Bisa Pulang Saat Lebaran: 'Saya Ingin Cepat Pulang, Kangen Sama Keluarga'

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berada di depan mural yang bergambar dukungan untuk tenaga medis yang ada di Kavling Kinayung Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/5/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Hari Raya Idul Fitri menjadi hariyang ditunggu-tunggu umat muslim.

Di Indonesia sendiri, Lebaran identik pula dengan pulang ke kampong halaman.

Namun semua itu tak bisa dilakukan oleh para petugas medis yang harus melayani pasien di rumah sakit dan memerangi pandemi Covid-19.

Fitri (31) salah satu tenaga medis yang bekerja di rumah sakit Covid-19 rujukan pemerintah merasakan hal itu.

Fitri sudah lima tahun tidak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga saat hari H.

Akan tetapi biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, Fitri bisa berlebaran tiga hari setelah hari H.

Pada libur lebaran tahun ini dia sama sekali tidak bisa berkumpul bersama keluarganya.

Fitri sudah hampir tiga bulan tak pulang ke rumah bertemu keluarganya.

Selama ini, ia tinggal di hotel yang disediakan Pemerintah untuk mencegah keluarganya tertular Covid-19 jika dirinya sebagai pembawa virus.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 24 Mei 2020: Gemini Mengorbankan Ego, Sagittarius Sabar dan Bijaksana

Baca: Deretan Kue Khas Lebaran yang Selalu Ada Selama Idul Fitri, Lengkap dengan Resepnya

Warga berada di depan mural yang bergambar dukungan untuk tenaga medis yang ada di Kavling Kinayung Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/5/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

“Namanya tugas, kalau dibilang rindu ya rindu banget sama keluarga.

Soalnya Lebaran tahun ini kan cuma sebatas hotel, rumah sakit, enggak bisa ke rumah orangtua.

Cuma bisa lewat video call,” kata Fitri kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).

Namun, video call itu pun tak bisa ia lakukan dengan waktu lama lantaran masih harus melayani pasien Covid-19.

Fitri kini harus bekerja lebih intens lantaran jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit semakin banyak.

Apalagi beberapa perawat yang biasa bertugas harus dirumahkan, bahkan dirawat lantaran tertular pasien positif Covid-19.

Baca: Puasa Syawal

Baca: 25 Ucapan Selamat Idul Fitri Tahun 2020 Bahasa Indonesia & Inggris, Langsung Kirim di Media Sosial

Warga berada di depan mural yang bergambar dukungan untuk tenaga medis yang ada di Kavling Kinayung Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/5/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan dukungan dan apresiasi atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

“Pasien sekarang semakin bertambah banyak dari sebelumnya.

Sekarang saja dengan kondisi yang kaya gini kami dinas hanya berdelapan yang seharusnya ber-12.

Gimana kalau pasien tambah banyak lagi,” ucap Fitri.

Ia mengaku kondisi saat ini membuatnya semakin merasa lelah setiap harinya.

Apalagi ditambah alat pelindung diri yang berlapis.

Halaman
12


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer