Terjadi penambahan sebanyak 973 kasus positif baru Virus Corona, 502 kasus terdapat di provinsi Jawa Timur.
Dilansir oleh TribunWow.com, pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan bahwa kasus Virus Corona jelas belum melandai.
"Ya jadi kalau Indonesia sih menurut saya secara total belum ada kata melandainya masih tetap penambahan kasus baru 500, 600 dan hari Kamis melonjak tinggi begitu," ujar Tri Yunis dikutip dari Kompas TV, Jumat (22/5/2020).
Ia menduga lonjakan kasus Virus Corona di Indonesia turut dipengaruhi oleh banyaknya sejumlah tempat yang kembali ramai.
"Itu disebabkan oleh satu event begitu yang sama kemudian mungkin pasar-pasar pakaian pada buka begitu atau PSBBnya sudah tidak berlaku pada daerah-daerah tersebut."
"Atau dilanggar secara massal oleh penduduk kabupaten atau kota tersebut," ungkapnya.
Baca: VIRAL Pria Berhazmat Sindir Warga yang Belanja Baju di Mal: Ayo Keluar Rumah Semua, Kami Capek!
Baca: Kasus Baru di China Tunjukkan Kemungkinan Gejala Virus Corona Bisa Berubah
Menurut Tri Yunis sulit membendung keinginan masyarakat untuk tidak berlebaran.
Sehingga, Tri Yunis menilai masyarakat boleh berlebaran namun dengan syarat tetap melakukan protokol kesehatan.
"Ya jadi keinginan masyarakat untuk berlebaran susah dibendung."
"Jadi pada Idul Fitri itu kemudian kita harus boleh mereka berlebaran tapi jangan bersentuhan, jadi jaga jarak," kata dia.
Kalau menyuruh masyarakat di dalam rumah itu sulit.
Sehingga diperbolehkan bertemu namun tetap menjaga jarak.
"Kalau di rumah saja itu sama saja enggak lebaran, harusnya berlebaran jaga jarak dua meter betul-betul dan tidak salaman hanya ketemu dan mengangguk badan salaman secara jarak jauh itu mungkin," ucap dia.
Selain itu penggunaan masker juga sangat penting.
Baca: Pasien OTG Diduga Tularkan Virus Corona ke 24 Perawat di RSUD Kota Depok
Baca: Masyarakat Berkerumun di Mal dan Perbelanjaan, Pengunjung: Saya Tak Khawatir Corona
"Terus pakai masker itu keharusan pada lebaran kalau dibendung lebaran di rumah mana ada lebaran di rumah jadi kalau lebaran di rumah kemudian tidak menjadi lebaran," sambungnya.
Tri Yunis menyebutkan hal tersebut bisa menjadi latihan bagi masyarakat untuk menerapkan 'The New Normal'
"Biarkan satu hari mereka berlebaran kemudian jaga jarak, pakai masker dan ini sekalian untuk melakukan the new normal, untuk melatih new normal pada masyarakat," ungkap dia.
Seorang dokter di China melihat bentuk virus corona berbeda-beda di tiap pasien dalam kasus baru di wilayah timur laut China.