Dokter di China Klaim Virus Corona Telah Berubah hingga Mempersulit Penanganan, Bermutasi?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Tes Virus Corona

"Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah kesalahan," kata Trump.

"Tetapi jika mereka secara sadar bertanggung jawab, ya, maksud saya, maka pasti akan ada konsekuensinya," katanya kepada wartawan pada jumpa pers di Gedung Putih.

Dia tidak merinci tindakan apa yang akan diambil AS.

Trump sendiri menimpakan kesalahan soal Covid-19 pada Demokrat, media berita, gubernur negara bagian AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan semua yang tidak menghargai apa yang ia gambarkan sebagai penampilannya yang "luar biasa".

Trump memusatkan sebagian besar kemarahannya pada hari Sabtu kepada China, menyinggung kebijakan mata uangnya, ekonominya yang "lemah", statistiknya yang "dipertanyakan" tentang Covid-19, dan responsnya yang "lambat" terhadap virus.

Dalam beberapa menit setelah melangkah ke dalam ruangan, Trump mengatakan perlu untuk melihat angka per kapita ketika mengevaluasi dampak Covid-19.

Hal itu dimaksudkan sebagai upaya nyata untuk meredam kritik terhadap pemerintahannya dalam menghadapi pandemi.

"Kau dengar kita memiliki lebih banyak kematian. Tapi kami jauh lebih besar dari negara-negara lain,” kata Trump.

"Jadi, ketika berita palsu keluar di sana dan mereka mulai berbicara tentang Amerika Serikat lebih dari itu, tapi kami bukan nomor satu. China nomor satu, asal kau mengerti saja.”

“Orang nomor satu di Tiongkok banyak. Bahkan tidak menutup. Mereka jauh di depan kita dalam hal kematian," tambahnya.

Menurut Realclearpolitics, agregator data polling, AS memiliki 119 kematian per 1 juta populasi, dibandingkan dengan 232 untuk Inggris, 394 untuk Italia dan 441 untuk Spanyol, sementara China memiliki 3,3 kematian per juta.

Trump juga menyalahkan China atas kurangnya transparansi dan tanggapan yang lambat terhadap pandemi.

Meskipun di sisi yang lain pemerintahannya tengah menghadapi kritik yang sama.

"Itu bisa dihentikan di Tiongkok, bisa dihentikan sebelum dimulai, dan tidak, dan seluruh dunia menderita karenanya," katanya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer