Banyak perusahaan yang akibat kebijakan lockdown, telah membuat sebagian buruh dirumahkan.
Satu di antaranya adalah Tyas Muqori (19) yang terpaksa pulang kembali ke kampung halaman akibat kena PHK.
Tyas mudik ke Clapar I, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sesampainya di Kulon Progo, Tyas langsung masuk ke sebuah bangunan besar di tengah hutan suaka margasatwa di Bibis, Hargowilis.
Ia masuk gedung ini untuk menjalani karantina mandiri sampai dua pekan berikutnya.
“Tidak sempat pulang ke rumah. Saya sudah komunikasi (tahu) sejak di sana. Saya langsung masuk sini,” kata Tyas berbincang dari jarak jauh, Kamis (21/5/2020), dikutip dari Tribun Jateng.
Tyas buruh perusahaan manufaktur yang memproduksi rangka motor.
Produksi perusahaan berhenti seiring tidak adanya permintaan perusahaan perakit kendaraan.
Banyak karyawan dirumahkan, banyak pula yang PHK. Tyas salah satu yang kena PHK. Sulit bertahan lama di Cikarang di tengah pandemi yang tidak pasti kapan berakhir, ia memilih pulang.
“Ada 20 teman saya (sama-sama dari Kulon Progo) semuanya sama (pulang). Sama satu sekolah dulu,” kata Tyas.
Beragam cara warga mengkarantina mereka yang mudik atau pulang kampung.
Ada yang menyediakan ruang sekolah hingga bangunan kosong untuk isolasi.
Kali ini, warga menempatkan pada sebuah wisma di tengah hutan.
Tyas pun tidak menolak masuk bangunan gedung besar di tengah hutan seperti ini.
Tyas tidak sendiri. Dua orang lain juga menjalani karantina serupa di gedung ini.
Satu orang berasal dari Pedukuhan Tegiri. Ia bekerja di Godean, Sleman, DIY.
Tapi karena pandemi, ia mencoba bertahan di sana.
Tak lama, ia pulang pada 13 Mei 2020.
Satu lagi merupakan teman perjalanan Tyas kembali ke Kulon Progo.