Meski belum ada keputusan akhir, Trump mulai mempertimbangkan hal itu setelah mendapat kritik dari berbagai pihak, Sabtu (16/5/2020).
Diberitakan CNBC, Trump juga mendapat kritik dari Demokrat dalam kongres.
Mereka menyatakan langkah AS akan berbahaya jika benar-benar menghentikan pendanaan untuk WHO.
Trump menulis dalam posting Twitter bahwa pembayaran bisa 10% dari jumlah yang sebelumnya dibayarkan Amerika Serikat ke WHO.
"Sesuai dengan pembayaran Cina yang jauh lebih rendah," tulisnya.
Dia mengatakan belum ada keputusan akhir dan dana saat ini masih dibekukan.
Baca: Donald Trump Tegaskan Akan Tetap Buka Ekonomi AS Entah Sudah Ada atau Belum Vaksin Covid-19
Sebelumnya, Donald Trump telah menginstruksikan kepada pemerintahannya untuk menghentikan aliran dana ke WHO.
Trump mengatakan WHO telah gagal menjalankan tugas dasarnya dalam merespon wabah virus corona yang melanda dunia, seperti diberitakan BBC, Rabu (15/4/2020).
Dia menuduh badan kesehatan PBB itu salah mengelola pandemi.
Bahkan orang nomor satu di AS itu juga menyebut WHO memiliki peran dalam menutupi penyebaran virus setelah muncul di China.
Karenanya, menurut Trump, WHO harus bertanggung jawab.
"Saya mengarahkan pemerintahan saya untuk menghentikan pendanaan, sementara sebuah tinjauan dilakukan untuk menilai peran Organisasi Kesehatan Dunia dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus korona," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Baca: Kesal Ditanya soal Alat Tes Covid-19, Donald Trump Permalukan Reporter: Kelas Tiga, Memalukan
Baca: Ilmuwan AS Klaim Virus Corona Bisa Menjadi Penyakit Musiman: Penting untuk Kembangkan Vaksin
Sebelumnya, Trump menuding WHO memiliki bias terhadap China.
Aksi trump ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari publik AS sendiri.
"WHO gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab," tambahnya.
Padahal, Amerika Serikat adalah penyandang dana tunggal terbesar untuk WHO.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah AS menganggarkan 400 juta USD (316 juta Euro) untuk WHO di tahun lalu.