AR sempat mengejar dan memeluk salah seorang warga yang hendak merekamnya menggunakan ponsel.
Sembari berteriak, dia berharap para warganya itu menjadi ODP lantaran telah dipeluknya.
"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR sambil memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat, Jumat (15/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Aksi AR tersebut disaksikan tim gabungan TNI dan Polri.
Kejadian itu sempat diabadikan oleh warga sekitar.
Petugas pun langsung sigap berusaha membujuk AR agar bersedia dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan di ruang karantina.
Baca: WHO Sebut Covid-19 Tak Akan Pernah Hilang, Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Baca: Kasus Covid-19 di Rusia Tembus Angka 260 Ribu Setelah Moskow Lakukan Rapid Test Gratis
Terlihat salah satu perempuan yang juga keluarga AR berteriak mempertanyakan mengapa ada banyak orang yang datang saat dilakukan penjemputan.
"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.
Kepala Dinas Kota Tasikmalaya, Uus Supangan membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan pasien itu dinyatakan positif corona setelah hasil swabnya keluar pada Jumat.
Pasien tersebut diketahui sebelumnya sudah menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun diperkenankan pulang dengan catatan bersedia melakukan isolasi mandiri.
"Tapi selama isolasi mandiri, kami dapat laporan dan surat dari RT/RW kalau pasien tidak disiplin.
Warga keberatan. Kita juga harus pertimbangan ketentraman warga.
Kita khawatir bisa kisruh jadi bahaya," jelas Uus kepada wartawan via sambungan telepon, Jumat malam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "11 Tahanan Polresta Jayapura Positif Covid-19"