Sebanyak 40 orang tahanan Polresta Jayapura dinyatakan reaktif melalui rapid test.
Dari keseluuhan tahanan, ada 20 diantaranya yang sudah menjalani diuji swab.
Hasilnya di luar dugaan,11 tahanan dinyatakan positif Covid-19.
Baca: Abaikan Pembatasan Fisik Covid-19, Sebuah Resto Pizza di Yogyakarta Digrebek Satpol PP
Baca: Alasan Pasien Positif Corona Asal Tasikmalaya Mengamuk dan Peluk Warga saat Dijemput Petugas Medis
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Nyoman Sri Antarai menyebutkan, pada mulanya, setelah dinyatakan reaktif dari rapid test, 40 tahanan menjalani karantina di lokasi berbeda-beda.
Sebanyak 20 orang dikarantina di Rumah Sakit Bhayangkara.
Selanjutnya, 16 orang tahanan dikarantina di RS Marthen Indey.
Serta 6 orang sisanya harus dikarantina di RS Angkatan Laut.
"11 positif ini adalah hasil pemeriksaan PCR yang di Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Nyoman Sri.
Sementara itu, sampel tenggorokan 20 tahanan lainnya menyusul akan diambil.
Baca: Alasan Pasien Positif Corona Asal Tasikmalaya Mengamuk dan Peluk Warga saat Dijemput Petugas Medis
Nyoman juga memberikan keterangan tambahan, terkait temuan tersebut maka dilakukan tracing.
Tim medis akan mengambil sampel swab tenggorokan seluruh personel Polresta Jayapura.
Apalagi bagi personel yang bertugas menjaga tahanan.
"Saya sudah bicara dengan Pak Kapolres, recananya kita juga akan mengambil swab anggota semua Polresta Jayapura yang pernah kontak dengan para tahanan di sana, terutama anggota yang bertugas menjaga tahanan, kami berharap hasilnya nanti negatif," tuturnya.
Seorang pasien positif Covid-19 di Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengamuk saat dijemput oleh petugas.
Para tetangga dari pasien berinisial AR (40) itu menonton ketika dirinya dijemput paksa oleh petugas.
Diduga karena risih dan malu saat menjadi tontonan, AR mengamuk.
AR sempat mengejar dan memeluk salah seorang warga yang hendak merekamnya menggunakan ponsel.
Sembari berteriak, dia berharap para warganya itu menjadi ODP lantaran telah dipeluknya.
"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR sambil memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat, Jumat (15/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Aksi AR tersebut disaksikan tim gabungan TNI dan Polri.
Kejadian itu sempat diabadikan oleh warga sekitar.
Petugas pun langsung sigap berusaha membujuk AR agar bersedia dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan di ruang karantina.
Baca: WHO Sebut Covid-19 Tak Akan Pernah Hilang, Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Baca: Kasus Covid-19 di Rusia Tembus Angka 260 Ribu Setelah Moskow Lakukan Rapid Test Gratis
Terlihat salah satu perempuan yang juga keluarga AR berteriak mempertanyakan mengapa ada banyak orang yang datang saat dilakukan penjemputan.
"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.
Kepala Dinas Kota Tasikmalaya, Uus Supangan membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan pasien itu dinyatakan positif corona setelah hasil swabnya keluar pada Jumat.
Pasien tersebut diketahui sebelumnya sudah menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun diperkenankan pulang dengan catatan bersedia melakukan isolasi mandiri.
"Tapi selama isolasi mandiri, kami dapat laporan dan surat dari RT/RW kalau pasien tidak disiplin.
Warga keberatan. Kita juga harus pertimbangan ketentraman warga.
Kita khawatir bisa kisruh jadi bahaya," jelas Uus kepada wartawan via sambungan telepon, Jumat malam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "11 Tahanan Polresta Jayapura Positif Covid-19"