Kasus Positif Covid-19 Menurun Tajam, Italia Cabut Pembatasan Perjalanan pada 3 Juni 2020

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI suasana Italia saat pandemi Covid-19 --- Terlihat sepinya gereja Trinita dei Monti di Roma pada 12 Maret 2020.

Burundi telah memerintahkan pengusiran perwakilan utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tiga ahli lainnya yang mengoordinasi tanggapan coronavirus.

Berita ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Burundi.

Dalam sebuah surat tertanggal 12 Mei dan ditujukan ke kantor pusat WHO di Afrika, kementerian luar negeri mengatakan keempat pejabat itu "dinyatakan sebagai persona non grata.

Karenanya mereka harus meninggalkan wilayah Burundi pada hari Jumat.

PBB: 34,3 Juta Orang Jatuh dalam Kemiskinan Ekstrem

(ILUSTRASI Pandemi Covid-19 bisa picu kelaparan) Antrian orang-orang yang membutuhkan dengan piring di tangan di luar rumah Samantha Murozoki di Chitungwizaon pada 5 Mei 2020, di mana dia memberi makan orang kurang mampu makanan gratis selama pemerintah memberlakukan periode penguncian COVID-19 coronavirus di Zimbabwe. Dengan bantuan sukarelawan, Samantha Murozoki menyajikan lebih dari 100 makanan hangat per hari dari rumahnya kepada keluarga kurang mampu yang pendapatan rumah tangganya telah terputus oleh penutupan semua pasar informal selama penutupan. (Jekesai NJIKIZANA / AFP)

Baca: Tanpa Dana yang Cukup, WFP Memperingatkan Dunia Bisa Hadapi Pandemi Ganda: Covid-19 dan Kelaparan

PBB memperkirakan bahwa pandemi coronavirus akan menyusutkan ekonomi dunia sebesar 3,2 persen tahun ini.

Hal ini merupakan kontraksi paling tajam sejak depresi ekonomi 1930-an.

Dampaknya, Covid-19 akan mendorong sekitar 34,3 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem, terutama di Afrika.

Sekjen PBB Ingatkan Persoalan Kesehatan Mental

FOTO: Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres ketika memberikan pidato dalam konferensi pers pada KTT Uni Afrika ke-33, 8 Februari 2020 di Addis Ababa. (AFP/MICHAEL TEWELDE)

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah mendesak pemerintah, masyarakat sipil dan otoritas kesehatan untuk segera menangani kebutuhan kesehatan mental yang muncul dari pandemi coronavirus.

Ia memperingatkan bahwa penderitaan psikologis meningkat.

Dalam pidato di sebuah video pada Rabu malam, Guterres mengatakan "kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, kaget pada kehilangan pekerjaan, isolasi dan pembatasan pergerakan, dinamika keluarga yang sulit, dan ketidakpastian serta ketakutan untuk masa depan."

"Setelah beberapa dekade lalai dan kurang investasi dalam layanan kesehatan mental, pandemi COVID-19 sekarang menghantam keluarga dan masyarakat dengan tekanan mental tambahan."

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer