Surat kabar lokal Komsomolskaya Pravda pun menyoroti kasus ini lantaran korban pemerkosaan justru dihukum hanya karena melanggar isolasi mandiri selama pandemi.
Melalui surat kabar tersebut pihak kepolisian mengatakan dua remaja tersebut diperiksa dengan dua kasus berbeda.
Satu remaja diperiksa atas kasus pelecehan seksual, sedangkan satu lainnya adalah korban pemerkosaan.
Saat ini, keluarga kedua remaja tersebut terus melakukan mediasi terkait denda yang dibebankan oleh putri mereka.
Peristiwa nahas yang terjadi April lalu tersebut memang baru saja menjadi perbincangan publik.
Publik menilai peristiwa tersebut cukup menjadi dilema.
Baca: Fakta Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Sudah Rencakan Hingga Jasad Korban Dibuang
Baca: 8 Fakta Kasus Siswi SMK di Deliserdang Diperkosa Kakak Kelas, 7 Pelaku Jadi Tersangka, 1 Orang Buron
Sebab, saat peristiwa terjadi pemerintah setempat telah melarang warganya beraktivitas di luar rumah.
Kecuali mereka yang memiliki kepentingan mendesak seperti pergi ke dokter atau apotek.
Membawa anjing peliharaan berjalan-jalan di luar rumah pun juga dilarang penuh.
Meski kedua remaja tersebut bersahabat baik dan lama tak berjumpa lantaran jarak tempat tinggal, sebagian masyarakat menyayangkan keduanya bertemu disaat yang kurang tepat.