Meski demikian, dua remaja tersebut justru terancam denda lantaran melanggar aturan untuk tetap di rumah selama pandemi corona.
Seperti yang dikutip dari Daily Mail pada Rabu, (13/5/2020), peristiwa tersebut terjadi pada Senin, (20/4/2020) lalu.
Baca: Produser Film Pelaku Kekerasan Seksual Harvey Weinstein Pernah Sebut Mau Bunuh Jennifer Aniston
Peristiwa nahas terjadi di satu dari jalanan di Kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia.
Satu dari dua remaja perempuan tersebut mengalami pelecehan seksual.
Sedangkan satu lainnya diperkosa oleh pelaku.
Tak hanya itu, perhiasan dan ponsel mereka juga diambil oleh pelaku.
Oleh karena itu keduanya membawa kasus pelecehan seksual, pemerkosaan dan perampokan tersebut ke meja hukum.
Hingga akhirnya kepolisian setempat mengamankan seorang pria berusia 55 tahun yang memiliki barang-barang curian dari remaja tersebut.
Pihak kepolisian juga memeriksa pelaku sebagai tersangka atas tindakan pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Korban terancam hukuman denda
Meski pelaku telah berhasil diamankan, masalah bagi kedua remaja tersebut masih belum usai.
Kini pihak kepolisian menjalankan protokol lockdown yang berlaku di Rusia.
Sesuai protokol tersebur, kedua remaja dianggap telah melanggar peraturan untuk tidak beraktivitas di luar rumah.
Terlebih perkara pelecehan seksual, pemerkosaan dan perampokan tersebut terjadi pada waktu malam hari.
Keduanya juga tidak memiliki kepentingan mendesak ketika berada di luar rumah saat peristiwa tersebut terjadi.
Baca: Soo Jung Lee, Psikolog Forensik Perempuan yang Ciptakan Gelang Penurun Kekerasan Seksual di Korea
Sehingga, dua sahabat tersebut terancam membayar denda sebesar 33 Poundsterling, atau sekitar Rp. 602.250.
Denda yang dibebankan pada korban dikonfirmasi kebenarannya oleh kepala kantor pers Kementerian Dalam Negeri Krasnoyarsk, Ekaterina Rositskaya.
"Setelah mengetahui kedua gadis itu keluar malam tanpa alasan jelas, polisi membuat laporan dan mengirimkan keduanya pada bagian administrasi distrik," jelas Ekaterina Rositskaya.
Surat kabar lokal Komsomolskaya Pravda pun menyoroti kasus ini lantaran korban pemerkosaan justru dihukum hanya karena melanggar isolasi mandiri selama pandemi.
Melalui surat kabar tersebut pihak kepolisian mengatakan dua remaja tersebut diperiksa dengan dua kasus berbeda.
Satu remaja diperiksa atas kasus pelecehan seksual, sedangkan satu lainnya adalah korban pemerkosaan.
Saat ini, keluarga kedua remaja tersebut terus melakukan mediasi terkait denda yang dibebankan oleh putri mereka.
Peristiwa nahas yang terjadi April lalu tersebut memang baru saja menjadi perbincangan publik.
Publik menilai peristiwa tersebut cukup menjadi dilema.
Baca: Fakta Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Sudah Rencakan Hingga Jasad Korban Dibuang
Baca: 8 Fakta Kasus Siswi SMK di Deliserdang Diperkosa Kakak Kelas, 7 Pelaku Jadi Tersangka, 1 Orang Buron
Sebab, saat peristiwa terjadi pemerintah setempat telah melarang warganya beraktivitas di luar rumah.
Kecuali mereka yang memiliki kepentingan mendesak seperti pergi ke dokter atau apotek.
Membawa anjing peliharaan berjalan-jalan di luar rumah pun juga dilarang penuh.
Meski kedua remaja tersebut bersahabat baik dan lama tak berjumpa lantaran jarak tempat tinggal, sebagian masyarakat menyayangkan keduanya bertemu disaat yang kurang tepat.