Baca: 7 Negara Ini Disebut Sudah Lewati Puncak Wabah Virus Corona, Diprediksi Akan Segera Selesai
Tim gugus tugas penanganan percepatan Covid-19 di Maluku pun langsung melakukan pelacakan.
Didapatkan informasi bahwa suami dari pasien yang meninggal itu baru pulang dari Jakarta beberapa waktu lalu.
Suaminya pun akhirnya menjalani tes cepat dan hasilnya reaktif.
Kemudian tim gugus tugas memutuskan bahwa mereka yang bersentuhan dengan jenazah pasien itu pun dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Baca: Ilmuwan AS Temukan Mutasi Corona yang Diduga Membuat Infeksi Melemah, Tanda Virus Juga Melemah?
Baca: Anies Blak-blakan Sudah Lacak Covid-19 di Jakarta Sejak Januari: Kami Tak Diizinkkan Lakukan Uji Lab
”Banyak pasien yang tidak jujur. Mereka sengaja menutup informasi karena khawatir akan diperiksa. Mereka tidak terbuka karena di kalangan masyarakat masih kuat stigma bahwa orang-orang yang terinfeksi virus korona ini semacam pembawa aib. Masyarakat akan cenderung menolak mereka. Pandangan keliru ini sulit sekali hilang, padahal sering disosialisasikan,” tutur Meikhyal.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Melky Lohi mengatakan, pemerintah daerah bersama pihak rumah sakit perlahan memindahkan pasien dari RSUD Haulussy ke rumah sakit lain.
Pemindahan tersebut juga didasari dengan penutupan rumah sakit rujukan itu untuk sementara waktu.
Mereka juga memikirkan pelayanan bagi pasien yang hanya bisa dilakukan di RSUD Haulussy.
”Seperti cuci darah, di Maluku hanya ada di RSUD Haulussy. Juga beberapa pelayanan yang lain. Saat ini sedang dicari formulanya,” kata Melky.
Di Maluku, hanya ada lima rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, yakni RSUD Haulussy, RSUP Dr J Leimena Ambon, RS TNI AD Dr Latumeten Ambon, RS TNI AL FX Suhardjo Ambon, dan RS Bhayangkara Ambon.
Pasien yang dalam kondisi berat biasanya dirujuk ke RSUD Haulussy atau yang biasa disebut juga RSUD Ambon.
Dari data yang tercatat sampai saat ini, semua pasien Covid-19 meninggal di RSUD Ambon.
Penutupan sementara RSUD Ambon itu terjadi pada saat kasus positif Covid-19 di Maluku melonjak.
Hingga Selasa malam pukul 19.30 WIT, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 berjumlah 50 orang.
Sehari sebelumnya, jumlah pasien positif tercatat ada 36 orang, sehingga total secara keseluruhan, 17 orang dinyatakan sembuh dan 4 orang meninggal.
Total PDP di Maluku sebanyak 21 orang dan ODP sebanyak 52 orang.
Kota Ambon menjadi daerah dengan kasus positif terbanyak di Maluku, yakni 42.
Kemudian ada sebanyak 12 orang sembuh dan 3 meninggal.
Baca: Peringatan Hari Perawat Internasional di Tengah Pandemi Covid-19, Jajat Sudrajat: Ini Sangat Berbeda
Baca: Bicara Soal Kemenpora, Taufik Hidayat: Harus Setengah Gedung Dibongkar, Banyak Banget Tikusnya
Tim gugus tugas terus melakukan pelacakan di sejumlah titik penyebaran, salah satunya di Pasar Mardika.