3 Perawat Positif Covid-19, RS Rujukan Covid-19 Paling Memadai di Maluku Ditutup Sementara

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pintu instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr Haulussy, Ambon, tutup pada Selasa (12/5/2020). Operasional satu-satunya rumah sakit dengan fasilitas paling lengkap di Maluku itu dihentikan selama 14 hari lantaran sejumlah tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rumah Sakit Umum Daerah Dr Haulussy, Ambon, Maluku, dihentikan semua kegiatan operasionalnya sejak Selasa (12/5/2020) sampai 14 hari ke depan.

Penutupan tersebut dilakukan sementara lantaran semua petugas kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut sedang menjalani tes swab.

Diketahui, RS Dr Haulussy merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 paling memadai dengan fasilitas paling lengkap yang ada di Maluku.

Walaupun sampai sekarang belum ada solusi bagi pasien yang ingin merobat di rumah sakit tersebut karena masih dilakukannya penutupan sementara.

Baca: Demi Bebas, Narapidana di Penjara AS Sengaja Infeksi Diri Mereka Sendiri dengan Covid-19

Terlihat, pintu masuk IGD ditutup dan dijaga oleh petugas keamanaan untuk meminta pasien yang datang pulang kembali.

Menurut kabar, rumah sakit tersebut sedang dilakukan penutupan terkait dengan isolasi yang dilakukan oleh para petugas medis dan petugas administrasi di sana.

Semua tenaga kesehatan dan administrasi yang bekerja di rs tersebut menjalani pengambilan swab (usap tenggorokan) karena dicurigai tertular virus Covid-19.

”Bisa ke rumah sakit lain dulu. Di sini lagi disterilkan,” kata seorang petugas keamanan mengarahkan warga yang datang.

Ilustrasi tahapan tes virus corona atau penyakit Covid-19. (freepik)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meikhyal Pontoh mengatakan, penutupan itu dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Terlebih, penutupan tersebut juga disebut sebagai upaya mengurangi interaksi antara pasien positif corona dan perawat.

Hal ini karena dikabarkan ada tiga perawat yang menangani pasien positif Covid-19 dinyatakan positif tertular.

Selain itu, sebanyak 22 tenaga kesehatan lainnya juga menunjukkan tanda reaktif berdasarkan hasil tes cepat dan kini sedang menunggu hasil tes swab.

Menurut Pontoh, penularan itu diduga berasal dari pasien.

Ada seorang pasien dari Kabupaten Seram Bagian Barat yang masuk rumah sakit dengan keluhan gagal ginjal.

Pasien itu tidak menunjukkan gejala Covid-19 sehingga tidak diperlakukan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Sebelum meninggal pada 7 Mei lalu, pasien menunjukkan gejala sesak napas sehingga diambil swab.

Karena tidak berstatus PDP, akhirnya saat meninggal, jenazah pasien itu tidak diperlakukan sesuai standar protokol Covid-19.

Bahkan pemakamannya pun dihadiri banyak orang.

Empat hari kemudian, hasil swab yang diambil menunjukkan hasil positif Covid-19.

Halaman
123


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer